Jakarta –
Candi Borobudur menjadi tempat peringatan Hari Raya Waisak 2567 BE 2023. Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia dan masuk ke dalam tujuh keajaiban dunia.
Mengutip situs Indonesia baik oleh Kominfo, Candi Borobudur termasuk salah satu candi Buddha terbesar di Indonesia. Yuk, simak serba-serbi Candi Borobudur berikut ini.
Dilansir situs Borobudur Park, Dinasti Sailendra membangun peninggalan Buddha terbesar di dunia antara 780-840 Masehi. Peninggalan ini dibangun sebagai tempat pemujaan Buddha dan tempat ziarah.
Kemudian, peninggalan ini ditemukan oleh Pasukan Inggris pada tahun 1814 dibawah pimpinan Sir Thomas Stanford Raffles. Area candi berhasil dibersihkan seluruhnya pada tahun 1835.
Candi Borobudur dibangun dengan gaya Mandala yang mencerminkan alam semesta dalam kepercayaan Buddha. Struktur bangunan ini berbentuk kotak dengan empat pintu masuk dan titik pusat berbentuk lingkaran. Meskipun demikian, belum diketahui secara pasti siapa yang mendirikan Candi Borobudur.
Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Bangunan itu ditetapkan sebagai keajaiban dunia oleh UNESCO. Yuk, simak sejarah Candi Borobudur! (Foto: Getty Images/Riocool)
|
Letak Geografis Candi Borobudur
Menurut situs Kebudayaan Kemdikbud, Candi Borobudur terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah. Secara astronomis, Candi Borobudur terletak di 7° 36′ 28″ LS dan 110° 12′ 13″ BT.
Candi Borobudur didirikan di atas bukit dengan ketinggian 265 dpl. Lingkungan geografis Candi Borobudur dikelilingi oleh:
- Sebelah Timur: Gunung Merapi dan Merbabu
- Sebelah Utara: Gunung Sindoro dan Sumbing
- Sebelah Selatan: Pegunungan Menoreh
- Candi Borobudur terletak di antara Sungai Progo dan Elo.
Bagian-bagian Candi Borobudur
Ada tiga bagian atau zona utama pada Candi Borobudur, yaitu zona 1 Kamadhatu, zona 2 Rupadhatu, dan zona 3 Arupadhatu. Berikut penjelasannya.
– Zona 1: Kamadhatu (alam dunia yang terlihat dan sedang dialami oleh manusia sekarang)
Kamadhatu terdiri dari 160 relief yang menjelaskan Karmawibhangga Sutra, yaitu hukum sebab akibat. Hal ini menggambarkan sifat dan nafsu manusia.
Tudung penutup pada bagian dasar dibuka secara permanen agar pengunjung dapat melihat relief yang tersembunyi di bagian bawah. Koleksi foto seluruh 160 foto relief dapat dilihat di Museum Candi Borobudur yang terdapat di Borobudur Archaeological Park.
– Zona 2: Rupadhatu (alam peralihan, dimana manusia telah dibebaskan dari urusan dunia)
Rapadhatu terdiri dari galeri ukiran relief batu dan patung Buddha. Secara keseluruhan, ada 328 patung Buddha yang juga memiliki hiasan relief pada ukirannya.
Menurut manuskrip Sansekerta, bagian ini terdiri dari 1300 relief yang berupa Gandhawyuha, Lalitawistara, Jataka dan Awadana. Seluruh relief membentang sejauh 2,5 km dengan 1212 panel.
– Zona 3: Arupadhatu (alam tertinggi, rumah Tuhan)
Tiga serambi berbentuk lingkaran mengarah ke kubah di bagian pusat atau stupa yang menggambarkan kebangkitan dari dunia. Pada bagian ini, tidak ada ornamen maupun hiasan yang menggambarkan kemurnian tertinggi.
Serambi pada bagian ini terdiri dari stupa berbentuk lingkaran yang berlubang, lonceng terbalik, berisi patung Buddha yang mengarah ke bagian luar candi. Ada 72 stupa secara keseluruhan.
Stupa terbesar yang berada di tengah tidak setinggi versi aslinya yang memiliki tinggi 42 m. Berbeda dengan stupa yang mengelilinginya, stupa pusat menimbulkan perdebatan bahwa sebenarnya terdapat isi, namun ada juga yang berpendapat bahwa stupa tersebut memang kosong.
Candi Borobudur, Situs Warisan Dunia
Candi Borobudur ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 1991 oleh UNESCO. Dikutip dari situs resmi UNESCO, kompleks Candi Borobudur terdiri dari tiga monumen, yaitu bangunan Candi Borobudur dan dua candi kecil yang terletak di timur pada sumbu lurus ke Borobudur.
Kedua candi tersebut adalah Candi Mendut yang penggambaran Buddha diwakili oleh monolit yang kokoh ditemani oleh dua Bodhisattva, serta Candi Pawon yang lebih kecil di mana ruang dalamnya tidak mengungkapkan dewa mana yang mungkin menjadi objek pemujaan. Ketiga monumen tersebut merupakan tahapan dalam pencapaian Nirwana.
(kny/imk)