Jakarta –
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengungkap, masih banyak warga Kota Bogor yang menunggak iuran BPJS Kesehatan. Tunggakan iuran mencapai Rp 79 Milyar.
“Terdapat tunggakan BPJS mandiri warga Kota Bogor, yang berdasarkan data dari BPJS Kesehatan rata-rata sudah menunggak lebih dari 24 bulan, dengan total tunggakan mencapai Rp 79 Miliar,” kata Dedie Rachim, Senin (15/5/2023).
Dedie mengimbau warga untuk tetap membayar iuran BPJS Kesehatan secara rutin. Menurutnya, banyak warga yang baru menyelesaikan iuran dan tunggakan ketika hendak berobat.
“Jangan menunggu sampai sakit atau kondisi darurat baru mau membayar iuran karena nanti malah semakin berat akibat adanya tunggakan yang harus dibayarkan dulu agar BPJS kesehatannya kembali aktif dan bisa dipergunakan,” kata Dedie.
“Padahal perlu diingat bahwa BPJS ini merupakan subsidi silang,” tambahnya.
Dedie mengatakan, saat ini Pemkot Bogor berupaya memaksimalkan tingkat kepesertaan BPJS Kesehatan warga Kota Bogor, sekaligus mengejar target angka 98 persen untuk Universal Health Coverage (UHC) di tahun 2024.
“Hal ini bisa terwujud jika aparat di wilayah mulai dari tingkat RT, RW, Lurah, Camat aktif untuk memonitor mana-mana saja warga yang belum memiliki BPJS dan layak mendapatkan bantuan dari PBI APBD atau APBN,” kata Dedie.
“Kami juga menghimbau masyarakat agar melengkapi administrasi kependudukan, banyak bayi baru lahir atau pendatang baru yang belum mengurus kependudukan di Kota Bogor dan pada saat membutuhkan layanan belum siap persyaratan administrasi,” tambahnya.
(dek/dek)