Jakarta –
Komisioner Komnas HAM Anis Hidayat menyebut pesawat JT882 rute Makassar-Kendari sempat hilang selama 10 menit dari situs Flightradar24. Pihak Lion Air menepis anggapan tersebut.
“Operasional penerbangan aman dan normal (tidak hilang),” kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangannya, Kamis (18/5/2023).
Danang pun mengirimkan laporan dari situs tersebut. Di situs itu terekam pesawat JT992 sampai di Kendari dari Makassar.
Kemudian, soal pesawat kembali naik ke jalur penerbangan atau go around merupakan hal wajar. Ada alasan mengapa pilot memutuskan go around.
“Penjelasan go around adalah hal wajar. Tidak bisa mendarat, karena kondisi cuaca tidak mendukung,” ucapnya.
Danang menyebut pembatalan proses mendarat didasari atas kondisi cuaca yang mengakibatkan pesawat melaju terlalu cepat.
“Penerbangan JT-992 mengalami pembatalan proses pendaratan pesawat dan mengudara kembali ke jalur penerbangan (go around). Hal ini dilakukan dalam situasi ketika kondisi cuaca yang tidak mendukung, berupa kecepatan angin dan arah angin yang berubah secara mendadak mengakibatkan kecepatan pesawat melebihi batas ketentuan untuk mendarat, sesuai dengan persyaratan operasional dan standar keselamatan penerbangan,” kata Danang.
Menurut Danang, pilot memutuskan untuk kembali ke jalur penerbangan setelah mendengar informasi cuaca aktual. Sehingga demi keselamatan, keputusan itu diambil.
“Keputusan pilot untuk melakukan go around tersebut telah diambil dengan pertimbangan keselamatan dan keamanan penerbangan yang berdasarkan pada informasi cuaca aktual yang terpantau melalui radar di dalam pesawat,” katanya.
“Pilot dan awak kabin juga memberikan informasi yang diperlukan kepada seluruh penumpang mengenai kondisi dimaksud,” katanya.
Disebut Sempat Hilang di Flightradar24.
Sebelumnya, Anis menceritakan pernyataan driver yang menjemput rombongan Komnas HAM di Kendari. Driver itu mengatakan pesawat yang mereka tumpangi sempat hilang dari pantauan Flightradar24.
“Driver yang menjemput kami di Bandara Kendari mengatakan bahwa ‘Pesawat yang Ibu tumpangi sempat hilang dari radar selama 10-an menit’,” kata Anis.
“Sepasang penumpang suami istri berpegangan tangan sambil berdoa. Saat sudah makin tenang, saya menunggu di terminal kedatangan. Saya hampiri Kapten JT 0992, Kapten Nikson Aris, saya salamin dan sampaikan terima kasih. Sayang, kami tidak sempat berfoto bersama,” imbuhnya.
(aik/fas)