Jakarta –
Menko Polhukam Mahfud Md menegaskan pemerintah tidak pernah minta maaf kepada Partai Komunis Indonesia (PKI). Mahfud menegaskan yang dikatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya adalah menyesal adanya pelanggaran HAM yang dilakukan PKI, dan bukan permintaan maaf.
“Sekarang kalau saya di daerah, pak kenapa PKI dimaafkan? Ndak ada, kenapa presiden minta maaf ke PKI? Ndak ada, itu hoax,” tegas Mahfud dalam Rakor Sinergitas Stabilitas Pemilu di Hotel Westin Jakarta, Senin (29/5/2023).
Mahfud mengatakan Presiden Jokowi tidak pernah menyampaikan permohonan maaf. Sebab, keputusan Komnas HAM menyatakan keperistiwa pelanggaran HAM PKI itu terjadi.
“Presiden tidak pernah meminta maaf kepada PKI, yang dinyatakan oleh presiden itu, presiden mengakui telah terjadi pelanggaran HAM berat dalam 13 kasus itu, tertulis 14, karena Wasior dan Wamena semula jadi satu sekarang dipisah, peresiden menyesal telah terjadi itu, kenapa? Loh kan tidak bisa nolak presiden, itu sudah keputusan Komnas HAM, bahwa itu terjadi dan kita semua melihat itu semua terjadi,” katanya.
“Saya aja jauh dari tahun 65 tahu terjadi, itu terjadi. Presiden mengakui dan menyesalkan bahwa itu terjadi, tidak minta maaf,” lanjut Mahfud.
Menurut Mahfud, setiap dia kunjungan ke beberapa daerah selalu ditanya perihal permintaan maaf ini. Mahfud sekali lagi menegaskan kabar Jokowi minta maaf ke PKI itu tidak benar.
“Sekarang ini kalau saya ke daerah ada orang berbisik kenapa pemerintah minta maaf ke PKI kan harusnya PKI minta maaf ke kita, di mana Anda baca? di Media di medsos, ndak ada, pidato presiden itu terekam jelas ketika menyatakan itu bisa dibuka di YouTube, menyesal itu terjadi tapi tidak ada permintaan maaf, memang ada yang beri konsep minta maaf, ndak saya bilang, ndak ada minta maaf, tidak ada permintaan maaf dan tidak ada politik hukum baru terhadap PKI ini,” tegas Mahfud.
Terkait hal ini, Presiden Jokowi pernah menegaskan dia tidak ada niatan untuk meminta maaf kepada PKI. Ia mempersilakan hal tersebut ditanyakan langsung kepada penyebar kabar burung itu.
“Sampai saat ini tidak ada pemikiran untuk meminta maaf. Jadi kalau mau tanya, tanya ke yang nyebar-nyebarin. Jangan tanya ke saya,” kata Jokowi usai memimpin Upacara Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (1/10/2015).
(zap/dhn)
