Polisi mengungkap fakta kasus bocah perempuan HSN (5) yang dilaporkan ‘diculik’ dekat mal di Kota Bogor. Faktanya, bocah tersebut tidak diculik, tetapi dibawa oleh ibu kandungnya sendiri.
Awalnya, kasus ini dilaporkan oleh bibi korban, Lia Amelia. Lia merekayasa laporan penculikan lantaran takut dimarahi oleh kakaknya, Yunus, yang juga ayah kandung bocah HSN.
“Bibinya takut dimarahin oleh kakaknya (ayah korban) karena akses ibu kandung dibatasi oleh ayah anak,” kata Kombes Bismo kepada detikcom, Sabtu (3/6/2023).
Bismo mengatakan sang bibi kerap menutupi jika ibu kandung korban ingin bertemu anaknya. Sebagai informasi, ibu kandung korban berinisial ASR sudah bercerai dengan Yunus. Setelah bercerai, anak diasuh oleh ayahnya dan juga Lia sebagai bibinya.
“Jadi pelapor atas nama Lia selaku bibi anak menutup-nutupi kalau ibunya sering bertemu anak korban,” tuturnya.
Tak Diculik
Sebelumnya diberitakan, polisi telah menemukan bocah yang semula dilaporkan diculik itu. Hasil penyelidikan polisi, anak itu tidak diculik melainkan dibawa oleh ibunya.
“Anaknya sudah ditemukan dan bukan diculik, melainkan dibawa oleh ibunya sendiri,” kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso dalam keterangan kepada detikcom, Sabtu (3/6/2023).
Sebelumnya, kasus ini dilaporkan oleh bibi korban yang bernama Lia Amelia pada Selasa (30/5). Dalam laporannya, Lia menyatakan keponakannya diculik oleh pasangan wanita dan pria yang naik motor.
Masih kata Lia, keponakannya tiba-tiba ditarik oleh seorang pria saat sedang bersama dirinya dan neneknya. Faktanya, penculikan itu tidak pernah terjadi.
“Fakta yang ditemukan bahwa Saudari ASR (ibu HNS) dan Saudari Lia Amelia (bibi HNS) telah janjian sebelumnya untuk bertemu di BTM dan bermain dengan anak HNS,” kata Bismo.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya….