Kualitas udara di Jakarta terlihat semakin memburuk selama beberapa hari ke belakang. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dari para pekerja kantoran yang melihat langsung kondisi udara Jakarta dari gedung-gedung tinggi.
Kayon (22) menyaksikan betapa buruknya kualitas udara di Jakarta di tempatnya bekerja. Menurutnya kondisi paling buruk kualitas udara di Jakarta adalah jam 11.00 keatas.
“Kan gua kerja di lantai 19 ya, nah disana ada kantin rooftop gitu. Wah pas jam makan siang, jam 11/12 gua ke kantin. Pas menghirup udara tuh kerasa banget, napas juga kayak berat,” keluh Kayon.
“Yang gua lihat, polusi tuh terasa mulai dari jam 11 sampai sore. Kondisi langit Jakarta terlihat cenderung keruh, kayak lo bisa melihatnya dengan mata telanjang, debu, asap, itu kelihatan,” lanjutnya.
Ada pula Bow (32) yang membagikan hasil fotonya yang diambil di Flyover Kemayoran pada Rabu, 7/6/2023 pukul 07.48 WIB. Dalam fotonya terlihat langit berwarna kelabu dan cenderung keruh.
Setiap pagi Bow selalu memantau aplikasi indikator udara seperti Airvisual atau Nafas. Hal ini ia lakukan untuk memastikan bagaimana kualitas udara saat ia berangkat kerja.
“Kalau dipantau di aplikasi seperti Airvisual atau Nafas, emang sering indikatornya berwarna jingga-merah. Kayaknya cuma satu atau dua kali aja pernah lihat indikatornya warna hijau,” tutur Bow.
Selain memantau lewat aplikasi, Bow kerap kali menengok jendela kantor sembari menunggu lift menuju ruang kerjanya. Ia mengatakan bahwa tiga hari berturut-turut langit berwarna kelabu.
“Karena saya biasa sebelum berangkat kerja sering melihat ke arah luar (jendela) sambil nunggu lift, memang akhir-akhir ini visualisasi langitnya cenderung kusam ya (kelabu),” ujar Bow.
“Setidaknya tiga hari hari berturut-turut, saya foto di lokasi dan jam yang sama, kondisi langitnya kurang lebih sama,” sambungnya.
Cerita-cerita lain dari para pekerja Jakarta ada di halaman berikutnya.