Kawat berduri yang dulu menutup akses trotoar depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) kini tak lagi menghalangi akses pejalan kaki. Kawat berkarat itu telah disingkirkan.
Kawat berduri yang menghalangi pejalan kaki di trotoar depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) telah bertahan melintang ‘menembus’ era Gubernur Joko Widodo (Jokowi), Basuki T Purnama (Ahok), Djarot Saiful Hidayat, hingga Anies Baswedan. Kawat penghalang pedestrian itu ternyata berhenti melintang di trotoar saat Jakarta memasuki era (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono.
Kawat itu berhenti melintang saat trotoar depan Kedubes AS, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, dibuka pada Jumat (9/6) malam. Pada Sabtu (10/6), masyarakat pejalan kaki mulai bebas melintas menapaki trotoar itu.
“Menindaklanjuti hasil Koordinasi dengan stakeholder terkait, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan re-opening (pembukaan kembali) badan jalan dan trotoar di depan Kedutaan Besar AS,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Dinas Bina Marga DKI, Wiwik Wahyuni, kepada detikcom, Sabtu (10/6).
Pedestrian melangkah di trotoar depan Kedubes AS Jakarta yang baru saja dibuka, 10 Juni 2023. (Brigitta Beli Permata Sari/detikcom)
|
Dibukanya trotoar ini juga menjadi tanda bahwa Jakarta sudah semakin aman ketimbang 5 atau 10 tahun lalu. Ini juga membuktikan sebenarnya Indonesia atau Jakarta khususnya adalah lingkungan yang aman. Ini adalah pendapat dari Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus.
“Ini bukti bahwa Indonesia nggak sangar-sangar amat, nggak perlu dikhawatirkan. Kalaupun perlu ada pengamanan saat demonstrasi, silakan barier beton dan kawat berduri dipasang lagi dan setelah itu dicopot lagi, tidak apa-apa,” kata Alfred, Sabtu (10/6).
Selanjutnya, hikayat kawat berduri: