Jakarta –
Menko Polhukam Mahfud Md sempat menjadi korban hoaks di media sosial. Dalam video hoaks yang beredar di Tiktok itu, Mahfud disebut memerintahkan agar Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla ditangkap.
Hal itu disampaikan Mahfud dalam sambutannya saat acara Pengarahan Gerakan Literasi Digital di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (13/6/2023). Mulanya Mahfud mengatakan propaganda, fitnah, dan adu domba serta hoaks mengancam keamanan nasional.
“Di era digital, penggunaan propaganda yang mengancam keamanan nasional melalui medsos dan platform digital lainnya menjadi ancaman terhadap kedaulatan negara terhadap keutuhan bangsa. Ada fitnah-fitnah, ada adu domba, ada hoaks yang luar biasa, yang ada menjadi tidak ada,” kata Mahfud.
Mahfud kemudian bercerita dirinya menjadi korban hoaks. Hoaks itu berbentuk editan gambar yang kemudian diunggah ke Tiktok.
“Misalnya hari ini tuh beredar Tiktok yang menyebut Menko Polhukam perintahkan Jusuf Kalla ditangkap. Di mana saya bilang itu, ternyata itu diambil dari wawancaranya Jusuf Kalla dengan Kick Andy, ada bagian-bagian itu yang dianggap misalnya Jusuf Kalla ini anti-China apa gitu, lalu itu dibuat gambar Menko Polhukam minta Jusuf Kalla ditangkap dengan gambar Jusuf Kalla diborgol,” ucapnya.
Di hadapan pejabat TNI, Mahfud mengatakan hanya orang yang tidak mengerti digitalisasi yang percaya gambar tersebut. Menurut Mahfud, hoaks tersebut bisa memecah belah bangsa.
“Yang begitu-gitu, kalau Bapak (TNI), pasti nggak percaya. Tapi coba orang-orang yang tidak mengerti, itu banyak sekali yang begitu, itu bisa memecah belah bangsa,” imbuhnya.
(dek/imk)