Jakarta –
Pemprov DKI Jakarta mengimbau panitia kurban menyalurkan daging kurban dengan wadah ramah lingkungan. Salah satunya dengan keranjang dari anyaman bambu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, awalnya menjelaskan soal ecoqurban. Dia mengatakan salah satunya bisa dilakukan dengan tidak membuang jeroan atau limbah hewan kurban secara sembarangan.
“Praktik pembiaran limbah kurban sembarangan ini merupakan praktik yang berbahaya, karena potongan jeroan hewan menjadi media berkembangnya patogen yang dapat menularkan penyakit. Selain itu, limbah bisa membuat kondisi badan air menjadi tercemar,” kata Asep kepada wartawan, Selasa (20/6/2023).
Dia kemudian mengingatkan soal Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan. Menurutnya, pembagian daging kurban juga harus dilakukan sesuai aturan tersebut.
“Banyak alternatif pengganti plastik kresek atau plastik sekali pakai, salah satunya bongsang atau keranjang dari anyaman bambu,” ujarnya.
Asep mengatakan kantong plastik membutuhkan waktu puluhan tahun untuk terurai secara alami. Dia mengatakan kantong plastik dibuat dengan tambahan bahan kimia yang bisa berdampak pada kesehatan.
“Dalam proses pembuatannya juga ditambahkan berbagai bahan kimia yang menambah dampak bahayanya bagi kesehatan dan kita juga tidak bisa mengetahui penggunaan plastik hitam itu sebelum didaur ulang,” ujarnya.
Simak juga Video: Perawatan Spesial Sapi Kurban Jokowi di Jambi: Diberi Telur Tiap Hari
(taa/haf)