Jakarta –
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menghadiri Haul ke-53 Bung Karno di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan (Jaksel). Muhadjir mengatakan Bung Karno memandang penting pembangunan infrastuktur.
“Di dalam pidato beliau tentang program ekonomi perjuangan itu, Bung Karno juga menyinggung tentang pentingnya infrastruktur. Beliau menyebut di situ prasarana. Dan prasarana ini adalah menurut Bung Karno adalah yang menentukan bangsa depan bangsa ini,” kata Muhadjir saat memberikan ceramah di Haul ke-53 Bung Karno di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/6/2023).
Muhadjir mengatakan Presiden Joko Widodo merealisasikan semangat Bung Karno untuk membangun infrastuktur. Menurutnya, Indonesia tak akan maju tanpa pembangunan infrastuktur.
“Dan itulah yang kemudian direalisasi oleh Presiden kita bapak Joko Widodo. Tanpa infrastruktur, jangan berharap Indonesia maju. Dan infrastruktur kita itu untuk standart negara maju belum sampai 40 persen dan baru betul-betul serius pada era kepempiman Bapak Jokowi ini,” ujarnya.
Dia juga menyinggung kritikan yang menyebut Presiden Jokowi mengabaikan pembangunan sumber daya manusia (SDM). Dia mengatakan hasil pembangunan SDM tak bisa dilihat secepat pembangunan infrastuktur.
“Ada yang bilang bahwa kita mengabaikan pembangunan SDM. Siapa bilang? Anggaran pendidikan kita itu setiap tahun naik, tahun ini Rp 600 triliun lebih untuk anggaran pendidikan. Tetapi memang membangun infrastruktur dibanding membangun manusia itu beda sekali. Kalau membangun infrastruktur, dua triliun jadi jalan tol orang semua bisa lihat. Tetapi kalau membangun SDM, Rp 600 triliun, itu tidak bisa dipanen sekarang,” kata Muhadjir.
“Kita menyekolahkan anak-anak ini dengan biaya yang kartu Indonesia pintar, sekolah gratis, itu tidak bisa dipanen sekarang. 20 tahun yang akan datang baru bisa kita ketahui hasilnya. Memang membangun sdm itu tidak bisa panen cepat. Beda dengan membangun yang sifatnya fisik. Membangun jembatan hari ini paling 3 bulan selesai, bisa dilewati,” tambahnya.
Dia mengatakan pembangunan SDM juga berarti membangun kebudayaan dalam kepribadian. Dia menyebut hal itu sebagai salah satu bentuk merealisasikan Trisaksi Bung Karno.
“Kalau membangun manusia, menyekolahkan sekarang, belum tentu 20 tahun yang akan datang doa sudah panen dan itulah sulitnya membangun SDM. Itulah yang dilakukan ternasuk di dalamnya adalah tadi itu merealisasi salah satu dari Trisakti Bung Karno, yaitu kebudayaan yang kepribadian, itu. Jadi di dalam kepribadian yang berkebudayaan inilah pembangunan SDM itu harus dilakukan,” ujarnya.
Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Hamka Haq menyebut Bung Karno merupakan pemimpin muda pertama yang membacakan ayat suci di PBB. Dia mengatakan pembangunan masjid Istiqlal juga merupakan simbol kemerdekaan Indonesia.
“Beliau tercatat pemimpin muda pertama yang membacakan ayat-ayat suci di PBB. Semua pemimpin Arab tak ada yang membacakan. Yang memulai Bapak Soekarno dan banyak bukti bahwa beliau pemimpin nasionalis-religius,” ujarnya.
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah menyebut Bung Karno merupakan sosok pemimpin yang tak lekang oleh waktu. Dia mengatakan jasa Bung Karno masih selalu dikenang hingga saat ini.
“Sudah 53 tahun lamanya Bung Karno wafat meninggalkan kita, tetapi rupanya kematian Bung Karno tidak berkaitan langsung dengan jasa-jasa baliau terhadap bangsa dan tanah air. Bung Karno adalah tokoh legendaris yang tidak lekang sejarah. 53 tahun lalu beliau wafat, tetapi namanya terus dibicarakan hingga hari ini. Banyak ilmuan sejarah, akademisi selalu mengulang, menulis buku-buku sejarah tentang Bung Karno,” kata Basarah.
Basarah mencontohkan nasehat Bung Karno yang diikuti Presiden Mesir Jamal Abdul Naser untuk tak membubarkan Masjid Al-Azhar. Menurutnya, Bung Karno tak hanya dikagumi di Tanah Air melainkan juga di Dunia.
“Beberapa hari lampau, UNESCO lembaga di bawah PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), telah menetapkan pidato Bung Karno yang sangat modernitas di depan Sidang PBB pada 31 Oktober 1960 telah ditetapkan sebagai dokumen sejarah. Dunia begitu mengagumi Bung Karno dan pemikiran Bung Karno. Dia bukan sekadar pemimpin bangsa Indonesia, tetapi pemimpin dunia. Nama Bung Karno diabadikan di negara lain,” kata Basarah.
“Di Mesir, Kota Kairo, kita menemukan nama jalan Ahmed Soekarno, bangsa Mesir menghormati jasa-jasa Bung Karno karena menjadi inspirasi kemerdekaan bangsa Mesir. Bung Karno juga pernah berjasa menyelamatkan Universitas Al-Azhar, Kairo dari upaya pembubaran pada waktu itu oleh Presiden Mesir Jamal Abdul Naser. Bung Karno menasihati Presiden Jamal Abdul Naser, karena ketika sebagai seorang sahabat dan nasihat Bung Karno, tidak membubarkan Al-Azhar, Kairo tidak bubar,” imbuhnya.
Dia mengatakan Presiden Jokowi mendapat amanah spiritual untuk melanjutkan kepemimpinan Bung Karno. Sebab, kata Basarah, hal itu terlihat dari tanggal lahir Presiden Jokowi yang sama dengan hari wafatnya Bung Karno.
“Saya memperingatkan kepada seluruh jemaah dan bangsa Indonesia bahwa pada 21 Juni ini, selain kita mengenang wafatnya Bung Karno kita juga mengetahui 21 Juni ini hari lahir Presiden ketujuh RI Bapak Ir Joko Widodo. Kelahiran Pak Jokowi pada tanggal wafatnya Bung Karno sama-sama tanggal 21 Juni, seakan-akan memberikan isyarat bahwa Pak Jokowi, lah, seorang presiden yang mendapat amanah spiritual untuk melanjutkan kepemimpinan Bung Karno,” ujarnya.
Dia berharap Presiden ke-8 Indonesia juga akan melanjutkan amanah spiritual Bung Karno. Sebagai informasi, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengikuti Haul ke-53 Bung Karno itu secara virtual.
“Mudah-mudahan Presiden RI kedelapan juga adalah bagian dari lanjutan amanah spiritual presiden-presiden kita sebelumnya. Mari kita doakan semoga Presiden Jokowi panjang umur diberikan kesehatan dan diberikan kekuatan serta kesadaran untuk memimpin bangsa ini utamanya terus bersama-sama kita semua wabil khusus, jamaah di Masjid At-Taufiq atau Masjid Taufik Kiemas ini. Amin,” ujarnya.
(isa/isa)