Jakarta –
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan sekolah tingkat dasar Bung Karno yaitu sekolah Ongko Loro di Mojokerto bakal dijadikan mini museum wisata sejarah. Hal itu disampaikan Muhadjir usai menghadiri Haul ke-53 Bung Karno.
“Kemarin saya ke Mojokerto untuk sama mencanangkan bulan Bung Karno dan kemudian saya meninjau ada sekolah Bung Karno sekolah ‘ongko loro’ Bung Karno yang sekarang akan kita jadikan museum mini sebagai destinasi wisata sejarah,” kata Muhadjir Effendy usai menghadiri Haul ke-53 Bung Karno di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/6/2023).
Muhadjir mengatakan dirinya juga diundang dalam acara Bulan Bung Karno di GBK Sabtu (24/7) depan. Kemudian, dia juga menghadiri acara Bazar Blitar dalam acara Bulan Bung Karno.
“Kemudian tanggal 17 kemarin juga saya diundang Wali Kota Blitar juga sama untuk mencanangkan bulan Bung Karno dan di sana ada bazar Blitar jadul 2023 dalam rangka mereka ngundang UMKM seluruh Jawa Timur untuk menjajakan produknya dan itu sangat bagus dalam rangka untuk merealisasikan itu kredo dari Bung Karno, kemandirian di bidang ekonomi yaitu UMKM basisnya,” ujarnya.
Selain itu, Muhadjir menyebut Bung Karno sebagai seorang mujtahid. Menurutnya, gagasan Bung Karno seperti Pancasila dan Trisakti akan lekang abadi.
“Pancasila bukan satu-satunya karya besar ijtihad dari Bung Karno, yang lain adalah Trisakti. Trisakti itu juga hasil ijtihad siasat BK yang dahsyat yaitu daulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya,” ujar Muhadjir.
“Di samping Pancasila, beliau juga lakukan ijtihad siyasah melakukan pemikiran mendalam berkaitan dengan masalah tata negara bukan hanya Pancasila. Trisakti berisi tiga pokok pemikiran beliau bersifat tesis yang bisa digunakan kapan saja dan di mana saja yang pertama tentang kedaulatan politik, ekonomi mandiri, dan kebudayaan harus berkepribadian tidak berlaku untuk hanya Indonesia tapi universal. Berlaku untuk bangsa yang ingin maju harus miliki itu,” tambahnya.
Dia mengatakan ijtihad lainnya dari Bung Karno yang tak lekang waktu adalah gotong royong. Dia menyebut gotong royong merupakan bekal abadi menuju masa depan bangsa Indonesia.
“Itu saripati Pancasila. Karena dalam gotong royong sifat Pancasila terkandung. Gotong royong harus ada niat ibadah, itu pertama, gotong royong itu harus tahu orientasi kemanusiaan tidak boleh diskriminasi, harus berpihak pada kemanusiaan, persatuan tidak ada gotong royong tanpa persatuan. Musyawarah, menciptakan gotong royong yang baik harus musyawarah. Gotong royong adalah keadilan sosial jadi ini akan bekal abadi untuk menuju masa depan. Dalam aspek keagamaan beliau, Bung Karno ini seorang nasyaikh, pengembara ilmu keagamaan belajar dari nol,” tutur Muhadjir.
Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah menjelaskan alasan Muhadjir diundang dalam acara Haul ke-53 Bung Karno dan Bulan Bung Karno. Dia menuturkan Muhadjir merupakan tokoh yang direkomendasikan oleh PP Muhammadiyah sebagai Dewan Pembina Baitul Muslimin Indonesia.
“Yang mengundang adalah Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia dan DPP PDIP karena Prof Muhadjir ini adalah tokoh yang telah direkomendasikan secara resmi oleh Pengurus Pusat Muhammadiyah sebagai Dewan Pembina Baitul Muslimin Indonesia, menggantikan tokoh Muhammadiyah yang dulu menjadi Dewan Pembina Baitul Muslimin Indonesia yang telah wafat,” kata Ahmad Basarah.
Dia mengatakan Muhadjir telah ditugaskan menjadi Dewan Pembina Baitul Muslimin Indonesia bersama Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dia menyebut Baitul Muslimin juga dibina oleh tokoh Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
“Jadi karena Baitul Muslimin ini ikut dibina, proses berdirinya dan pembinaannya oleh tokoh-tokoh Muhammadiyah dan NU, bersama-sama, maka ibu meminta secara resmi siapa pengganti pembina Baitul Muslimin Indonesia yang dari Muhammadiyah. Maka PP Muhammadiyah telah menugaskan secara resmi Prof Muhadjir akan menjadi salah seorang Dewan Pembina Baitul Muslimin Indonesia bersama Ibu Megawati dan tokoh dari NU,” tuturnya.
(maa/maa)