Jakarta –
Timwas Haji DPR meninjau fasilitas transportasi bagi jemaah haji RI di Mekkah. Temuan dari lapangan, Timwas menilai jumlah bus ramah jemaah lansia dan disabilitas belum cukup.
Timwas Haji DPR mengecek fasilitas bus bagi jemaah haji Indonesia di Terminal Jiad, Mekkah, Sabtu (24/6/2023). Rombongan Timwas yang mengecek bus dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily, dengan anggota Timwas yang ikut, yaitu Anggota Komisi VIII DPR Selly Andriany Gantina, Anggota Komisi VIII DPR John Kenedy Azis, Anggota Komisi VIII DPR Sri Wulan, Anggota Komisi VIII DPR Iskan Qolba Lubis, Wakil Ketua Komisi V DPR Andi Iwan Darmawan, Anggota Komisi V DPR Sadarestuwati, Wakil Ketua Komisi VI DPR Sarmuji, dan Anggota Komisi VI DPR Mufti Aimah Nurul Anam.
Di Jiad, Timwas bertemu dengan Kaposko dan Wakaposko terminal. Timwas menggali soal pelayanan antarjemput jemaah haji.
Wakaposko Terminal Jiad, Amrun, menjelaskan hari ini hanya tersedia 10 bus salawat untuk antarjemput jemaah haji kloter terakhir, yang berasal dari kuota tambahan haji. Sebelumnya ada 452 bus yang tersedia, namun saat ini sudah diparkir di wilayah Mina, karena memang Pemerintah Saudi sudah membatasi transportasi jemaah menjelang puncak haji.
Timwas Haji DPR meninjau fasilitas transportasi bagi jemaah haji RI di Mekkah. Temuan dari lapangan, Timwas menilai jumlah bus ramah jemaah lansia dan disabilitas belum cukup. (Ahmad Toriq/detikcom)
|
Kang Ace, sapaan akrab Ace Hasan, menanyakan soal pelayanan bagi jemaah lansia dan disabilitas yang berkursi roda. Amsur menjelaskan jemaah-jemaah berkebutuhan khusus dibantu petugas naik turun bus dengan cara digendong.
“Kita gendong, Pak, naik turun kita gendong. Kalau petugas di dalam bus memang tidak ada, tapi saat naik dan turun di hotel dan di terminal ini ada petugas yang bantu gendong, Pak,” kata Amsur.
Kang Ace menanyakan soal jumlah bus ramah lansia-disabilitas. Amsur mengatakan jumlah bus ramah lansia-disabilitas ada 25 bus, yang mudah dinaiki oleh lansia dan disabilitas.
“Cuma memang jemaah kebanyakan nggak mau nunggu bus itu, pengennya cepet-cepet, jadi kami bantu gendong,” tutur Amsur.
Kang Ace menilai jumlah 25 bus ramah lansia-disabilitas itu belum cukup. Dia juga berharap pemerintah ke depannya menyiapkan sistem transportasi yang ramah lansia-disabilitas, sehingga petugas tak perlu menggendong jemaah.
“Dari hasil penelusuran dan pengawasan kita terhadap pelayanan transportasi ini harus diakui bahwa belum sepenuhnya ramah terhadap lansia, kenapa? Karena jumlah bus yang ramah lansia ini masih jauh lebih sedikit dibandingkan dengan bus yang disediakan melayani jemaah secara umum,” kata Kang Ace.
Timwas Haji DPR meninjau fasilitas transportasi bagi jemaah haji RI di Mekkah. Temuan dari lapangan, Timwas menilai jumlah bus ramah jemaah lansia dan disabilitas belum cukup. (Ahmad Toriq/detikcom)
|
“Kalau kita sesuaikan dengan tema Haji Ramah Lansia dan Berkeadilan tentu ini belum sesuai dengan harapan,” imbuhnya.
Kang Ace menyoroti baru 25 bus ramah lansia-disabilitas yang disiapkan pemerintah, dari total 452 bus. Dia menilai jumlah itu belum cukup.
“Catatan kami yang paling penting, ke depan yang harus diperbaiki kalau memang jemaah haji Indonesia lebih banyak lansia, maka seharusnya transportasi yang digunakan oleh para jemaah pun, harusnya betul betul ramah lansia. Apalagi kalau transportasi publik itu diperuntukkan untuk jemaah lansia yang tidak mandiri,” kata Kang Ace seraya mengusulkan ada tambahan golf car ataupun kursi roda untuk jemaah lansia-disabilitas.
Timwas juga sempat bertemu dengan jemaah haji yang menggunakan kursi roda di Terminal Jiad. Kang Ace dan anggota Timwas menyapa jemaah berkursi roda itu dan meminta petugas untuk memperhatikan pelayanan kepada jemaah-jemaah tersebut.
(tor/rfs)