Jakarta –
Indonesia Memanggil Anti Corruption Academy (IM-ACA) Batch 1 meluluskan 34 peserta wisudawan dan wisudawati di Cikini, Jakarta Pusat (Jakpus). Ketua IM57+Institute sekaligus mantan penyidik KPK, M Praswad Nugraha mengatakan kegiatan itu dalam bentuk melawan korupsi dan memperkuat sipil society.
“Tentu saja ini adalah sesuai dengan janji kita pada saat deklarasi tanggal 31 November 2021. Indonesia sudah memanggil kami ke pangkuan ibu pertiwi dan hari ini adalah oleh-oleh yang kami bawa dari KPK ke koalisi masyarakat sipil ke penguatan sipil society,” kata Praswad kepada wartawan di Cikini, Jakarta Pusat,” Senin (26/6/2023).
Praswad mengatakan hal ini juga menjadi penguatan kepada peserta yang terdiri dari jurnalis untuk melawan korupsi. Mereka diajarkan menyusun perkara korupsi hingga menyusun rangkaian alat bukti dalam mengungkap kasus korupsi.
“Penguatan temen-temen jurnalis dan bagaimana melawan korupsi dari perspektif masyarakat sipil. Bagaimana menyusun perkara korupsi, bagaimana menyusun pengaduan perkara korupsi, bagaimana menyusun alat bukti, menyusun rangkaian alat bukti,” ujarnya.
“Sehingga menjadi satu perkara korupsi yang utuh yang harus kita lawan bersama, baik itu melalui penetapan hukum gerakan masyarakat sipil. Tentu saja proses ini adalah awal dari semua perjalanan panjang kita,” ujarnya.
Sebab, menurutnya, hal ini merupakan awal perlawanan para mantan KPK meski sudah tak menjadi bagian internal KPK lagi.
“Karena ini bukan akhir tapi kemudian awal dari perlawanan kita semua meskipun sudah tidak di dalam KPK,” ungkapnya.
Pada saat bersamaan, Mantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan sipil sosial ini diharapkan dapat terkapitalisasi oleh para peserta.
“Yang paling berperan di periode 1 sampai 4 KPK itu kalo nggak ada sipil sosial juga. Kan karena tau proses perlawanan dari luar sipil sosial kita berharap mereka mengkapitalisasi ya kalo dari liat orang-orang tadi,” ujar Saut.
Menurutnya, para peserta memiliki passion dalam memberantas korupsi. Hal itu terlihat dari peserta berbagai lulusan. Dia pun berharap para lulusan dapat mendorong untuk menyambut presiden 2024 mendatang serta Perppu yang baru.
“Kan orang-orang yang punya passion yang tadi dilantik itu beberapa diantaranya malah pernah diluar negeri, S2 di luar negeri di intelejen dst. Kita berharap mereka bisa mendorong untuk kemudian siap menyambut presiden baru dengan perpu baru,” ungkapnya.
Dalam acara ini turut dihadiri Adnan Pandu Praja, pengamat hukum/pegiat HAM Asfinawati Asfinawati, Mantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang Saut Situmorang, mantan penyidik senior KPK, Novel Baswedan, Ketua Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia (SPRM) Tan Sri Abu Kassim dan mantan pimpinan KPK Laode M Syarif Laode M Syarif.
(maa/maa)