Jakarta –
Pedangdut Dewi Perssik mengatakan sapi yang hendak dikurbankannya mendapat penolakan dari ketua RT di lingkungan tempat tinggalnya, di kawasan Lebak Bulus, Jaksel. Kedua pihak akan melakukan mediasi sore ini.
“Informasinya memang nanti sore bakal ada pertemuan mediasi jam 4 (sore) di masjid lokasi yang itu,” ujar Lurah Cilandak Barat, Ilham Prasetyo, ketika dihubungi, Kamis (29/6/2023).
Ilham mengatakan pihak yang akan hadir yaitu ketua RT, warga, dan Dewi Perssik. Selain itu, akan ada juga pihak dari Polsek Cilandak yang datang.
“Mungkin dari pihak RT mungkin juga dari warga, mungkin nanti ada polsek juga yang akan bantu mediasi. Pihak dari unsur RT, RW aja sementara. Kalau ada lanjutan, cukup dari RT RW dulu aja,” tambahnya.
Sebelumnya, Dewi Perssik mengaku sapi yang hendak dikurbankannya mendapat penolakan dari ketua RT di lingkungan tempat tinggalnya. Polisi pun ikut turun tangan.
“Kita baru menggali informasinya,” ucap Kompol Wahid Key selaku Kapolsek Cilandak ketika dihubungi, Rabu (28/6).
Wahid mengaku masih mencari tahu duduk perkara yang jelas atas persoalan ini. Dia menjelaskan posisinya berada di tengah-tengah untuk memperjelas dulu agar tidak simpang siur.
“Iya, kita masih menggali. Kita masih harus bertemu dengan pihak-pihak terkait langsung ya,” ucap Wahid.
Dewi Perssik sendiri mengungkapkan hal itu melalui Live Instagram pada Selasa, 27 Juni 2023, malam hari. Dia mengaku sapi kurbannya ditolak oleh Ketua RT di lingkungannya.
“Aku minta tolong ke ustaz di dekat rumah untuk menitip sapi untuk kurban. Tapi, ART dan sekuritiku malah dibentak oleh Bapak RT 04 di sekitar rumah ku ini. Katanya, lingkungan sini tidak butuh dan tidak kekurangan daging,” kata Dewi Perssik melalui Live Instagram-nya.
Dewi Perssik juga menceritakan niat awalnya hanya menitipkan dan meminta data warga sekitar yang ingin dibagikan daging kurban. Meskipun disembelih di tempat lain, Dewi Perssik mengaku sudah meminta daftar nama warga untuk dibagikan daging kurban darinya.
Namun, menurut Dewi Perssik, tiba-tiba datang ketua RT setempat dan langsung menolak kurban darinya. Dia juga menyebut ketua RT meminta uang Rp 100 juta jika dirinya ingin sapi kurbannya diurus dan tetap berkurban di wilayahnya.
(idn/idn)