Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana, mengatakan bahwa kemiskinan serta gizi buruk di Madura masih sangat tinggi. Putu mengatakan hal ini perlu perhatian khusus dari pemerintah pusat.
“Pemerintah pusat harus segera turun tangan untuk membantu Madura untuk mengentaskan kemiskinan dan gizi buruk. Seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan yang mendapat alokasi Rp 245 juta untuk penanganan stunting. Anggaran tersebut sangat minim. Total anak stunting di 20 desa yang ditetapkan lokus tersebut mencapai 656 anak, sementara jumlah keluarga yang berisikostunting10.940. Ini sangat kecil sekali,” ujar Putu saat berkunjung ke Universitas Trunojoyo Madura, seperti dalam keterangan yang diterima detikcom, Kamis (29/6/2023).
Putu mengatakan peran parlemen dalam tiga fungsinya legislasi, anggaran dan pengawasan harus disenergikan secara maksimal dengan pemerintah, pemerintah daerah dan segenap pemangku kepentingan. Hal ini, kata dia, untuk memajukan potensi ekonomi, pendidikan, pengentasan kemiskinan dan gizi buruk, perlindungan terhadap buruh migran dan menjaga budaya lokal di daerah serta mempromosikan potensi wisatanya.
“Perlu perhatian pemerintah agar seluruh potensi Madura punya dampak positif untuk peningkatan ekonomi masyarakat Madura. Kami harap ada kebijakan pemerintah yang mengafirmasi Madura agar seluruh potensi yang hulunya dari Madura, itu hilirnya juga diproses di Madura,” katanya.
Putu menambahkan bahwa untuk mencapai keberhasilan di berbagai sektor itu diperlukan sinergi dan kerja sama yang kuat antara anggota parlemen, pemangku kepentingan lokal, dan institusi pendidikan.
“Kerja sama yang erat antara anggota parlemen dan institusi pendidikan merupakan langkah krusial untuk menciptakan kebijakan yang berkelanjutan dan mendukung perkembangan ekonomi daerah termasuk peningkatan sumber daya manusia (capacity building). Seperti kita ketahui, Universitas Trunojoyo Madura adalah universitas negeri yang akan menjadi world class university. UTM ini banyak mengupas mengenai permasalahan yang terjadi di Madura, dan kami banyak mendapatkan info dari rektor, dosen maupun mahasiswa yang akan kami bawa ke Pusat,” ujar Legislator asal Bali ini.
Putu mengatakan DPR RI perlu memastikan kebijakan yang dihasilkan Pemerintah Daerah dalam memajukan ekonomi daerahnya harus sesuai data yang dikaji dengan akurat, sehingga dapat menemukan solusi yang berkelanjutan.
“Kita berharap kunjungan ini akan memberikan kontribusi serta mendorong Bangkalan dan juga Pulau Madura serta Universitas Trunojoyo Madura agar tergaung baik secara nasional maupun ke seluruh penjuru dunia,” ungkapnya.
Sementara Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Syafi’i, mengatakan potensi alam Madura perlu mendapatkan perhatian khusus mengingat Madura kaya akan potensi alam. Sehingga, kata dia, hal tersebut dapat meminimalisir buruh migran berangkat keluar negeri.
“Madura memiliki basis pekerja migran akibat tuntutan ekonomi, maka perlu mendapatkan perhatian serius oleh pemerintah agar dapat perlindungan secara profesional,” kata Syafi’i dia.