Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal menambah pemasangan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di 40 persimpangan. Titik-titik itu dipilih berdasarkan tingkat kemacetannya.
“Ada terpasang di 20 (titik) persimpangan. Tahun ini akan dipasang titik lagi 40 titik. Jadi 40 titik, ditambah 20 titik yang ada,” ujar Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono di Gedung Dinas Teknis Abdul Muis, Jakarta Pusat, Selasa (4/7/2023).
Heru menyebut pemasangan teknologi AI diprioritaskan untuk kawasan dengan tingkat kemacetan yang tinggi. Seperti, di Jalan Daan Mogot, Jalan Pancoran, dan sebagainya.
“Prioritasnya untuk kawasan yang memiliki tingkat kemacetan yang padat. Contohnya ada di kawasan Jalan Daan Mogot, Pancoran, Kuningan, Gunung Sahari, serta di Gatot Subroto,” jelasnya.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo mengatakan teknologi AI itu akan dipasang di 40 titik tahun ini. Dia menyebut untuk anggaran 40 titik tersebut sebesar Rp 130 miliar.
“Tahun lalu anggarannya Rp 78 miliar (20 titik). Tahun ini sekitar Rp 130 miliar (40 titik),” terangnya.
Syafrin menjelaskan dengan pemasangan teknologi AI ditargetkan dapat menurunkan kemacetan sebesar 48% di tahun ini. Dia pun mengaku optimis target itu dapat tercapai.
“Memang target kami sebelumnya itu kan 54%. Target kami tahun ini, kami bisa menurunkan ke 48% untuk kepadatan lalu lintas di Jakarta,” jelasnya.
“Tapi dengan hasil 20 simpang di mana terpantau bahwa penurunan tingkat kepadatan itu di angka hampir 20%, kami optimis itu bisa dicapai,” sambungnya.
Lebih lanjut, kata Syafrin, teknologi AI ini juta dapat mengidentifikasi pelanggaran lalu lintas. Selain itu, juga dapat memberikan layanan TransJakarta.
“Tentu dengan teknologi AI ini juga mengidentifikasi pelanggaran lalu lintas. Diantaranya. Jadi fungsi itu ada, termasuk di dalamnya juga bisa memberikan prioritas kepada layanan TransJakarta di simpang yang diatur,” tuturnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.