Kota Tangerang –
Seorang ayah di Ciledug, Kota Tangerang, S (40) sempat menyimpan jenazah bayinya di dalam freezer selama 2 hari karena tidak punya uang buat memakamkannya. Idenya itu muncul setelah melihat jenazah bayinya dikeluarkan dari lemari pendingin di rumah sakit.
Kapolsek Ciledug AKP Dorisha Suryo menjelaskan bayi S dan istrinya, AA (33) itu meninggal saat dilahirkan di rumah sakit di Tangerang, pada Senin (3/7) pagi. Setelah itu, S membawa jenazahnya pulang ke Ciledug.
Namun, karena tidak memiliki uang, ia teringat ketika jenazah bayinya dikeluarkan dari lemari pendingin rumah sakit. Sebelum memasukkan ke dalam freezer, S membacakan Yasin bagi almarhum bayinya tersebut.
“S membacakan Yasin dan kemudian memasukkan jenazah bayi ke dalam freezer. Alasan S memasukkan jenazah ke dalam freezer adalah melihat jenazah dikeluarkan dari pendingin di RS,” kata Dorisha dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (5/7/2023).
Jenazah bayinya itu tersimpan di freezer selama 2 hari. Jenazah bayinya kemudian dikuburkan pada Selasa (4/7) dengan bantuan aparatur pemerintah setempat.
“Pada hari Selasa (4/7), S mengurus surat kematian di kelurahan. Setelah selesai mengurus surat kematian, S mengeluarkan jenazah bayi dari freezer untuk dimakamkan di TPU Selapajang sekitar pukul 11 siang,” tutur Dorisha.
Lapor ke RT Usai 2 Hari
Dihubungi terpisah, Camat Ciledug, Marwan, mengatakan kisah S menyimpan jenazah bayinya ini terungkap setelah sang ayah lapor ke ketua RT setelah 2 hari kemudian.
“Nggak temuan, (ayah yang) ngadu. RT yang bilang, karena dia mungkin pendatang, datang nggak lapor ke RT. Mungkin dalam kepanikan kebingungan dia lapor ke RT,” kata Marwan.
Marwan mengatakan S merupakan pendatang dan tidak memiliki sanak famili di sana. S kebingungan karena tak punya uang untuk memakamkan jenazah bayinya.
Setelah dua hari menyimpan jenazah bayi di freezer, S akhirnya melapor. Pemerintah setempat, lanjut Marwan, membantu S untuk mengurus semuanya hingga proses pemakaman.
“Karena dia hitungan baru 3 bulan di sini, KTP-nya Bogor. Tapi kita respons kita bantu sampai akhirnya pemakaman, sampai ngurus administrasi di rumah sakit umum Kabupaten, kita dampingi semuanya. Ke Dukcapil kita dampingi,” ujarnya.
(mea/dhn)