Jakarta –
Anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar Bobby Rizaldi menyambut baik keseriusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait upaya membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Dia melihat ada kesungguhan dan keseriusan Pemerintah menyelesaikan penyanderaan tersebut.
“Ya saya melihat kesungguhan dan keseriusan pemerintah untuk menyelamatkan sandera dengan cara apapun, menghargai satu nyawa terlepas itu kebetulan adalah WNA. Kalaupun memang dirasa memberikan tebusan itu, walaupun menurut saya sangat merendahkan kewibawaan negara,” kata Bobby saat dihubungi, Jumat (7/7/2023).
Namun demikian, Bobby menyerahkan hal itu kepada Pemerintah. Menurutnya, langkah itu juga tidak jadi persoalan jika pada akhirnya pilot Susi Air bisa diselamatkan. Dia lalu mengungkit terkait upaya Amerika Serikat membebaskan warga negaranya dari Iran.
“Bila pemerintah mau lakukan hal tersebut dan berhasil menyelamatkan sandera, ya masak tidak didukung? Negara seperti AS dalam skandal Iran Contra, untuk bebaskan 52 warganya, membayar tebusan senjata anti tank ke Iran plus tambahan 40 juta dolar US, yang dikomandani George Bush (yang menjadi wapres) bersama Casey (setelahnya menjadi direktur CIA) dan membuat Reagan menang pemilu,” ucapnya.
“Dan ke 52 sandera tersebut tiba di AS saat pelantikan Reagan. Ini dilakukan secara diam-diam dan menjadi skandal publik. Apa yg disampaikan wacana bayar tebusan ke KKB, paling tidak pemerintah transparan, saya hormati itu,” lanjutnya.
Meski begitu, Bobby juga yakin KKB tidak akan berani membunuh pilot Susi Air tersebut. Meski demikian, persoalan KKB ini menurutnya tidak bisa diselesaikan secara tanggung seperti dengan pola humanis.
“Tapi saya sangat yakin KKB tidak akan berani membunuh WNA tersebut. Ya kalau pemerintah tanggung-tanggung seperti meminta militer melakukan tugasnya dengan pendekatan humanis, sulit, militer ya harus menggunakan kemampuan dan alutsista terbaiknya, jangan dibatas-batasi seperti saat ini,” ujarnya.
“Kalau KKB dihadapi dengan cara penegakan hukum, ya polisi saja di depan, TNI ya ‘at his best’ harus tempur militer, kill or to be killed, dengan arsenal tempur militer, bukan senjata yang se-level dengan penegak hukum atau si penyandera. Kalau menghadapi sebagai separatis, saya rasa selesai urusan, TNI ya memang latihannya menghadapi ini,” sambungnya.
Pernyataan Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah terus berupaya untuk membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Namun Jokowi tak bisa mengungkap ke publik terkait langkah pemerintah yang sudah dilakukan guna membebaskan pilot tersebut.
“Kita ini jangan dilihat diam loh ya. Kita ini sudah berupaya dengan amat sangat tetapi tidak bisa kita buka apa yang sudah kita upayakan, apa yang sudah kita kerjakan di lapangan,” kata Jokowi dalam pernyataan pers di Papua seperti dilihat di akun YouTube Setpres, Jumat (7/7).
Jokowi juga menyampaikan pemerintah sudah menggelar rapat terbatas pada Kamis kemarin. Jokowi menegaskan proses pembebasan terus diupayakan.
“Tadi malam pun kita sudah rapat juga, nggak bisa sampaikan isinya apa dan upayanya apa tapi pemerintah sudah berusaha keras untuk menyelesaikan persoalan itu dan masih dalam proses terus, tapi tidak bisa kita buka kepada publik,” ujar Jokowi.
(maa/idn)