Jakarta –
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur, melakukan pendataan terhadap sejumlah infrastruktur dan fasilitas umum yang rusak akibat diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru. Salah satu infrastruktur yang rusak diterjang banjir lahar dingin Semeru adalah jembatan.
“Saat ini kami masih melakukan pendataan sejumlah sarana prasarana yang mengalami kerusakan akibat diterjang banjir,” kata Kepala Bidang Bina Marga DPUTR Kabupaten Lumajang Heri Kurniawan, seperti dikutip Antara, Sabtu (8/7/2023).
Heri mengatakan timnya masih berkeliling untuk melakukan pemantauan ke sejumlah lokasi dan juga menunggu laporan dari tim yang lain. Menurutnya, kerusakan belum teridentifikasi dengan detail karena debit air juga masih relatif tinggi.
“Sementara itu kami pasang rambu peringatan dan melakukan assessment, sehingga kami pastikan dulu,” ucapnya.
Dari hasil assessment sementara, ada beberapa jembatan rusak yakni jembatan penghubung Desa Tumpeng dan Desa Kloposawit terputus total, jembatan Gantung Kali Regoyo mengalami kerusakan parah, kemudian jembatan Limpas Kaliputih dan jembatan di perbatasan Lumajang-Malang juga terputus total, sehingga tidak bisa dilalui.
Selain itu, dilaporkan juga beberapa daerah aliran sungai (DAS) yang dilalui lahar dingin Gunung Semeru sudah mengalami penurunan debit air.
Masyarakat bersama jajaran pemerintah setempat dan TNI-Polri melakukan upaya penanganan dan pembersihan sisa lumpur baik di jembatan maupun di jalan utama yang menjadi akses mobilitas warga.
Sementara itu, ratusan warga yang khawatir terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru memilih mengungsi ke sejumlah lokasi yang aman di antaranya Balai Desa Jarit, Balai Desa Penanggal dan Balai Desa Tumpeng.
(fas/fas)