Jakarta –
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memberi tugas baru kepada Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Kali ini, Luhut diberi amanat untuk memimpin Satgas Hilirisasi Indonesia-Papua Nugini.
Hal itu diungkapkan Luhut melalui akun Instagram resminya, dilihat detikcom pada Minggu (9/7/2023). Sebagai informasi, Luhut ikut mendampingi Jokowi melawat ke Papua Nugini beberapa waktu lalu.
“Presiden (Jokowi) menekankan untuk membuat kerja sama. Presiden segera dengan prime minister (PM Papua Nugini James Marape) sepakat membuat task force, di mana task force dari Indonesia, Presiden menunjuk saya jadi ketuanya. Kemudian, dari PNG ditunjuk Prime Ministernya itu, Deputi Prime Minister Pak John (John Rosso),” kata Luhut.
Luhut mengatakan, Satgas Hilirisasi Indonesia-Papua Nugini ini akan mempercepat kerja sama kedua negara dalam pengolahan bahan mentah. Dia menuturkan, Deputi PM Papua Nugini John Rosso akan segera datang ke Indonesia untuk merundingkan kerja sama ini.
“Ini saling menguntungkan. Kemiskinan di PNG (Papua Nugini) akan banyak dikurangi karena dari 9 juta penduduk, 2,5 juta orang dalam kemiskinan. Angkanya tinggi sekali. Dan mereka memahami bahwa Indonesia sekarang sangat maju,” ujarnya.
Lebih lanjut, menurut Luhut program hilirisasi mineral Indonesia merupakan legasi terbaik Presiden Jokowi. Dia ingin generasi muda memiliki semangat yang sama dengan Jokowi.
“Mungkin di mata negara-negara maju dan institusi internasional, program hilirisasi mineral Indonesia tidak berarti apa-apa. Tetapi bagi saya, inilah legacy terbaik dari Presiden Joko Widodo yang diberikan untuk generasi penerus bangsa dalam 20 atau bahkan 50 tahun ke depan. Saya ingin anak-anak muda Indonesia punya semangat untuk tidak gentar terhadap semua tekanan yang diberikan kepada bangsamu,” tutur Luhut.
“Ambillah teladan baik dari Presiden Joko Widodo tentang bagaimana seorang pemimpin harus punya pendirian yang teguh, bahwa selama apa yang engkau kerjakan itu bermanfaat untuk kemajuan rakyat dan bangsamu, you’re on the right track. Jangan pernah menyerahkan nasib masa depan bangsa kita kepada negara lain,” imbuh dia.
(mae/imk)