Jakarta –
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menyebut keamanan manusia atau human security seyogyanya harus ditegakkan. Dudung menyebut ada berbagai isu yang dikhawatirkan bisa mempengaruhi keamanan Indonesia, mulai dari intoleransi hingga terorisme.
Hal tersebut disampaikan Dudung dalam amanatnya dalam acara Kasad Award di Mabes AD, Jakarta Pusat, Senin (10/7/2023). Dudung menjelaskan human security mencakup banyak hal. Mulai dari keamanan ekonomi, pangan, kesehatan, individu hingga keamanan politik.
Dudung mengatakan, setidaknya ada 10 isu yang bisa mengancam keamanan dan juga menjaga stabilitas negara Indonesia. Diantaranya isu mengenai intoleransi hingga terorisme.
“Intoleransi, ancaman terhadap ideologi bangsa, terorisme, stunting, bencana alam dan wabah, kesetaraan gender, perlindungan anak, solidaritas internasional, kebutuhan digitalisasi yang inovatif, dan pelestarian budaya,” kata Dudung di lokasi, Senin (10/7/2023).
Dudung menegaskan, sebagai bangsa dengan ragam suku dan budaya, masyarakat Indonesia harus menjunjung tinggi nilai toleransi. Dudung menyebut perbedaan yang ada tidak boleh menjadi pemisah antar satu sama lainnya.
“Tak perlu dipertanyakan lagi, toleransi adalah nilai dasar yang kita junjung tinggi dalam berdemokrasi. keberagamaan suku, bangsa, ras, dan budaya semestinya menjadi kekayaan, bukan pembeda apalagi pemisah di antara kita,” ujarnya.
Hal lainnya yang perlu diwaspadai mengenai terorisme yang bisa mengancam kapan saja. Dudung meminta masyarakat untuk senantiasa memegang teguh ideologi bangsa.
“Di situlah ideologi bangsa kita Pancasila, menjadi variabel penting dalam filosofi human security yang harus mendapat perhatian lebih,” jelasnya.
Dudung menambahkan, TNI AD melalui program kerjanya fokus terhadap isu-isu tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas bangsa dan juga human security.
Dalam praktiknya, Dudung mengatakan media juga turut berperan aktif sebagai kontrol sosial dan membangun kesadaran masyarakat. Lebih lanjut, Dudung meminta agar semua lapisan masyarakat untuk tidak terjebak dalam masalah yang ada.
“Media sebagai penyalur informasi yang akurat, berimbang, dan independen sangat krusial dalam membangun pengetahuan masyarakat, sekaligus melakukan pengawasan terhadap terjaganya kepentingan umum,” kata dia.
“Saya meyakini bahwa kehadiran media yang peduli terhadap permasalahan human security, adalah modal penting bangsa ini untuk melangkah dan bergerak maju mencari solusi masalah-masalah kemanusiaan dan keindonesiaan,” imbuhnya.
(wnv/dwia)