Jakarta –
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo melakukan uUji coba LRT Jabodebek hari ini. Budi Karya mengingatkan soal aspek keselamatan.
“Kita melakukan uji coba terbatas dari LRT Jabodebek. Aspek safety menjadi yang utama. Satu sisi kita bangga dengan karya anak bangsa. Kita euphoria mempunyai kereta angkutan umum massal. Tapi bicara tentang safety menjadi suatu keharusan,” kata Budi di Stasiun LRT Dukuh Atas, Rabu (12/7/2023).
Budi mengingatkan ke KAI agar pada masa uji coba ini dilakukan perbaikan sekaligus evaluasi jelang peresmian yang direncanakan 18 Agustus oleh Presiden Jokowi. Budi mengatakan pemerintah saat ini tengah menggenjot pengembangan angkutan massal.
“Saya menitip satu pesan kepada KAI dan para vendor pada masa uji coba ini melakukan upaya-upaya perbaikan sehingga pada 18 Agustus, Presiden akan meresmikan LRT,” paparnya.
Budi menerangkan saat ini pembangunan transportasi umum berbasis kereta sedang digenjot. MRT, lanjut Budi, sudah ditambah rutenya ke utara, timur, dan barat.
“Sekarang LRT ke Bekasi sampai Harjamukti sampe ke Bogor,” tambahnya.
Dia berharap angkutan massal ini jeri peralihan masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi. Dia juga mengatakan dengan transportasi umum ini setidaknya bisa tidak terkena macet.
“Banyak sekali keunggulan dari angkutan massal itu karenanya pemerintah secara sistematis, intensif melakukan upaya improvement atau pembangunan angkutan massal perkotaan dengan baik,” paparnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo menyampaikan keselamatan pada transportasi massal merupakan faktor penting. Skenario keselamatan pun dilakukan.
“Mengenai keselamatan saya sampaikan, keselamatan faktor utama dalam transportasi massal ini. Uji coba ini salah satunya faktor keselamatan. Skenario kami lakukan. Skenario gempa bumi, listrik mati dan hal-hal lain yang kemungkinan terjadi,” ucap Didiek.
“Nanti kami bersama Pak Menteri, Dirjen terus melakukan evaluasi-evaluasi. Apa yang harus kita sempurnakan karena sistem persinyalan dengan ini semuanya dikendalikan secara remote central dari posisi operasional control center,” lanjut dia.
Didiek menyebut PT KAI akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait dengan keselamatan. Hal itu, katanya, untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terjadi bencana.
“kita kerja samaa TNI/Polri, Basarnas, BNPT dan Rumah Sakit di sepanjang lintasan dalam rangka mengantisipasi itu. Jadi keselamatan nomor satu,” ucapnya.
(idn/idn)