Jakarta –
Menko Polhukam Mahfud Md mengungkap upaya ASEAN mengatasi konflik di Laut China Selatan. Mahfud mengatakan saat ini ASEAN tengah mempersiapkan Code of Conduct ASEAN dan China untuk menangani konflik Laut China Selatan. Sebab saat ini ada potensi konflik klaim tumpang tindih di Laut China Selatan yang berbatasan dengan sejumlah negara di ASEAN.
“Salah satu upaya ASEAN untuk mengelola potensi konflik di Laut China Selatan adalah melalui negosiasi Code of Conduct on South China Sea (COC) antara ASEAN dan RRT,” kata Mahfud di Seminar Nasional ASEAN 2023 melalui YouTube Kemenko Polhukam, Kamis (13/7/2023).
Mahfud mengatakan saat ini ASEAN sedang mempersiapkan dokumen COC untuk mengantisipasi adanya insiden konflik di Laut China Selatan. Sebab saat ini marak kapal-kapal asing memasuki wilayah suatu negara yang diklaim masih wilayah laut negara tersebut.
“Saat ini sedang dipersiapkan guide lines agar dokumen COC tadi segera difinalisasi untuk mengatur tata perilaku negara-negara di LCS guna menghindari terjadinya insiden-insiden. Banyak kapal-kapal mereka masuk ke tempat kita menjadi ribut dan seterusnya, itu sampai sekarang, sampai capek ributnya sehingga nggak ribut lagi diselesaikan dengan kita bicara,” kata Mahfud.
Mahfud mengatakan pentingnya keamanan di bidang maritim di kawasan ASEAN. Sebab, 2/3 kawasan ASEAN merupakan laut, sementara 50% arus perdagangan dan jalur distribusi dunia dikirim melalui laut di ASEAN. Selain itu, laut di ASEAN juga menyimpan kekayaan alam berupa 10% dari tangkapan global dan kandungan migas.
Sebelumnya, Perserikatan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) melakukan pertemuan bilateral dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau China. Dalam pertemuan itu, ASEAN dan China menyepakati Panduan (Guidelines) untuk mempercepat perundingan Kode Etik (Code of Conduct) di Laut Tiongkok Selatan (LTS) atau Laut China Selatan.
Menlu RI Retno Marsudi dan Direktur Urusan Luar Negeri Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok, Wang Yi Wang Yi bersama-sama memimpin jalannya pertemuan di Hotel Shangri-la, Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Dalam sambutan pembukaan, Retno menyampaikan bahwa China adalah mitra penting ASEAN dalam menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik selama lebih dari tiga dekade.
(yld/dhn)