Jakarta –
Siti Aisah tak kuasa membendung air mata menceritakan kembali saat dirinya kehilangan putri sulungnya Nabila (9) karena cerebral palsy. Tepatnya Ramadan lalu, Nabila meninggalkannya setelah berjuang melawan penyakitnya. Memori pahit itu jadi pembelajaran dan tak mau lagi terulang kepada anak keduanya Azka Nazwan (8) yang juga alami kondisi yang sama. Apalagi saat itu, Siti dan suami harus menjual harta benda mereka, seperti motor, untuk biaya berobat keduanya saat dilanda demam tinggi.
“Kita dulu pernah jual motor untuk berobat berdua kakaknya. Saat itu Azka kejang jadi harus dibawa ke rumah sakit. Biasanya kejang, panas sampai 40 ya kita buru-buru bawa ke rumah sakit. Iya kita jual saja yang ada, yang penting anak-anak baik-baik saja, karena pemeriksaan Azka ini seperti CT Scan, rontgen paru-paru juga dan itu berbayar semua ya,” ungkap sang ibu, Siti kepada tim berbuatbaik.id yang menyambangi rumahnya di Depok, Jawa Barat.
Maka sedapat mungkin dia fokus untuk rajin memberikan terapi hingga perhatian kepada Azka sampai berhenti berjualan sembako untuk menopang hidup. Sebenarnya kondisi Azka tidak lebih baik dari sang kakak, namun Azka memiliki berat hanya 9 kg di usia 8 tahun. Berat ini jauh dari ideal 20 kg bagi anak seusianya.
“Jadi Azka ini sama persis kayak kakaknya yang pertama, kakaknya juga sama saat usia 1 tahun. Kalau pas lahir sih sehat tidak kenapa-kenapa cuma saat panas kok langsung kejang, panas tinggi langsung gak bisa apa-apa gitu. Kan badannya dulu montok karena masih asi dan segala macam tapi makin ke sini makin melambat pertumbuhannya. Ya jadi aska bisa seperti ini penyebabnya karena saat dalam kandungan Azka terkena virus,” tambahnya.
Menurut Siti, kondisi badan Azka jauh dari kata baik karena butuh perbaikan gizi. Dokter menyarankan agar Azka diberi susu khusus agar berat badannya naik. Namun apa mau dikata, penghasilan ayah Azka sebagai helper pekerja honorer tak mencukupi.
“Untuk perbaikan gizi ke dokter spesialis metabolisme cuman kan emang harus di susu ya dan sekarang itu mahal sampai Rp 400an gitu ya, dan juga cuman 1 bulanan aja pakai NGT belum keliatan hasilnya karena maaf ya minum susu pakai selang ujungnya dia bakal keluar lagi gitu, mungkin pencernaannya kecil kali ya makanya langsung keluar lagi terus juga untuk berat badan ya cuman di situ-situ aja, naik nya sedikit-sedikit seperti di 8, 9, kalau lagi sakit cepat banget turunnya, nanti naiknya sedikit-sedikit,” tambahnya.
Di tengah keterbatasan ekonomi, Siti Aisah dan suami terus berjuang untuk kesembuhan anak mereka yang menderita cerebral palsy, Azka. Yuk, kita bantu mereka! (Foto: berbuatbaik.id)
|
Selain susu, Siti juga sulit membeli obat kejang yang paten untuk Azka. Lagi-lagi alasan ekonomi, memaksa Siti hanya memberikan obat generik kepada Azka, itu pun tidak rutin dibeli. Sebenarnya pernah mendapat bantuan dari Kemensos namun hanya berlangsung sekali saja yaitu berupa popok, susu, kursi roda dan pakaian. Pekerjaan rumah lainnya yang harus diperhatikan Siti adalah membawa Azka terapi.
“Sebenernya kata dokter lebih baik rutin, tidak boleh berhenti (diberi obat kejang), lalu saya tanya kejangnya akan berhenti atau tidak, kata dokternya Insya Allah dalam beberapa tahun akan berhenti tidak lanjut, tapi udah beberapa tahun udah berkurang kejangnya tidak parah banget. Berat badan yang utama,kedua jangan didiamkan apa yang di terapkan di rumah sakit harus diterapkan di rumah juga, supaya tidak kaku tangan,kaki harus digerakin,” sambungnya.
Sehingga untuk saat itu, Siti mengatakan membutuhkan obat kejang, vitamin, susu hingga kebutuhan popok bagi Azka. Dia juga mengaku berat untuk akomodasi ke rumah sakit yang harus rutin dia lakukan untuk memastikan kondisi Azka aman. Cerita Azka ini membuat siapapun merasa tergerak dan ingin membantu. Kamu, sahabat baik, bisa menolong Azka mendapatkan susu dan obat kejang untuknya hanya dengan Donasi sekarang juga hanya di berbuatbaik.id.
Semua donasi yang diberikan akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.
Jika kamu berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang juga.
(kny/imk)