Tunis –
Duta Besar (Dubes) RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi meminta mahasiswa RI turut menjadi agen moderasi beragama. Zuhairi menilai moderasi beragama merupakan hal yang penting.
“Kenapa moderasi beragama sangat penting, karena Indonesia adalah negara Bhinneka Tunggal Ika. Keberagaman adalah takdir bagi Indonesia karena ada Islam, Kristen, Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu,” kata Zuhairi dalam sambutannya dalam acara Simposium Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan (PPIDK) Timur Tengah dan Afrika di Tunisia, Afrika Utara, Senin (17/7/2023).
Zuhairi menilai pemahaman terkait moderasi beragama perlu disebarluaskan di berbagai semua kalangan. Sebab, menurutnya, moderasi beragama dilakukan agar masyarakat Indonesia tidak mudah mengatakan kafir kepada agama lain.
“Indonesia itu adalah Bhinneka Tunggal Ika. Bahkan Nahdlatul Ulama mengeluarkan fatwa haram hukumnya menggunakan kalimat kafir untuk saudara-saudara nonmuslim. Jangan sampai mahasiswa Timur Tengah pulang ke Indonesia mengkafirkan, kalau kamu mengkafirkan sebaiknya kembali lagi,” ujar Zuhairi.
Menurut Zuhairi, tindakan tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai dalam Pancasila. Sebab, dia mengatakan moderasi beragama adalah implementasi dari Pancasila.
“Moderasi beragama adalah implementasi Pancasila, ada gotong royong di dalamnya, yaitu kerja sama dengan orang lain,” tuturnya.
Zuhairi mengatakan bangsa Indonesia dibangun oleh kaum muda. Ia mencontohkan para pendiri bangsa adalah pemuda yang membangun Indonesia dengan semangat dan gagasan yang konstruktif.
“Bung Karno menulis gagasan besar di usia 20 tahun karena itu gunakan masa muda untuk masa depan kalian. Kalau kalian 10 tahun ini tidak berhasil, maka akan gagal ke depannya karena itu harus persiapkan diri dengan baik,” katanya.
(dwia/lir)