Jakarta –
Wali Kota Blitar Santoso mengatakan total uang yang dirampok di rumah dinasnya pada 12 Desember 2022 lalu mancapai Rp 750 juta. Sebagian uang itu adalah milik istrinya.
“Jadi begini uang itu selain uang saya sendiri, tapi juga miliknya istri. (Istri) ada hasil pertanian sawah yang dimilikinya, kebetulan juga ditaruh di situ,” kata Santoso seperti dilansir detikJatim, Jumat (21/7/2023).
Santoso mengatakan jumlah uang yang disimpan mencapai sekitar Rp 750 juta. Uang miliknya yakni sekitar Rp 400 juta, sedangkan sisanya milik sang istri.
“Saya nggak tahu persis jumlahnya berapa, karena nggak mungkin setiap hari ngitung,” imbuhnya.
Pernyataan Santoso tersebut berbeda dengan keterangan sebelumnya kepada wartawan sehari setelah perampokan atau 13 Desember 2022. Saat itu Santoso mengaku uang yang hilang sekitar Rp 400 juta. Saat itu Santoso menyebut uang yang dirampok itu rencananya dibuat bayar utang Pilkada 2020.
Uang Santoso yang disimpan dalam rumdin itu sebelumnya sempat disinggung dalam sidang perdana yang menghadirkan terdakwa Muhamad Anwar Samanhudi, Kamis (20/7). Dalam sidang, JPU membacakan dakwaan kepada eks Walkot Blitar M Samanhudi Anwar yang terlibat dalam peristiwa perampokan tersebut. Disebutkan adanya dugaan uang tunai yang sekitar Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar yang disimpan di brankas setinggi lutut dalam kamar milik Wali Kota Blitar, Santoso.
Baca selengkapnya di sini
Simak juga ‘Terungkap! Eks Walkot Blitar Rencanakan Perampokan di Dalam Bui’:
(lir/idh)