Bogor –
Bakal calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo menggelar diskusi dengan pelaku industri kreatif hingga musisi di Saung Berkah, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Isu royalti bagi musisi menjadi hal yang dibahas.
Musisi Once Mekel turut hadir dalam pertemuan tersebut. Once menyebut persoalan royalti menjadi masalah yang harus diperhatikan lebih serius oleh pemerintah.
“Royalti memiliki potensi besar. Di Indonesia baru Rp 200 miliar, di Brasil sudah Rp 2 triliun. Bahkan di Jepang Rp 10 triliun,” kata Once, Sabtu (22/7/2023).
Once berharap agar ada satu sistem yang terbangun dalam industri musik di Indonesia. Dia menjelaskan saat ini sudah bisa memantau lagu melalui Sistem Informasi Musik dan Lagu (SILM) yang perlu diberdayakan.
“Saya percaya Pak Ganjar gercep. Sebenarnya sudah ada di era Pak Jokowi. Tapi harapannya Pak Ganjar nanti bila terpilih akan semakin gercep,” harapnya.
Once juga menyinggung Pusat Data Lagu dan atau Musik (PDLM) yang diluncurkan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM.
“Kami berharap ini menjadi perhatian pemerintah agar bisa dirasakan manfaatnya oleh insan musik Indonesia,” ungkapnya.
Mendengar aspirasi itu, Ganjar mengatakan memiliki komitmen terhadap musisi Indonesia, termasuk musisi jalanan. Ganjar juga mengatakan pentingnya kehadiran creative hub.
Dia melihat banyak anak muda saat ini yang memiliki kreativitas dalam mengekspresikan minat dan bakat yang dimiliki sehingga perlu diberi ruang.
“Pikiran saya hanya satu saja, ruang kreasinya kita buat creative hub,” kata Ganjar.
Ganjar bercerita pernah berdialog dengan anak-anak muda. Sebagian dari mereka ada yang fokus di bidang musik sampai pada jualan barang-barang tertentu.
Sayangnya, lanjut Ganjar, mereka mengaku masih tidak mengetahui ruang-ruang untuk mengeksplorasi apa yang menjadi fokus dari apa yang ditekuninya tersebut.
“Apa problemnya? Kalau saya ketemu sama orang yang jagoan musik, creative hub, industri seni, meng-UMKM-kan. Sehingga apa? Ya negara (memberikan) fasilitas,” ujarnya.
(rdh/ygs)