Jakarta –
Tim dari Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Timur telah melakukan identifikasi terkait harga seragam siswa baru SMA yang dikeluhkan mahal di Tulungagung. Kadisdik Jatim Aries Agung Paewai mengatakan kepala sekolah di SMA tersebut dinonaktifkan.
“Betul, Kepala SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung Bapak Norhadin resmi dinonaktifkan sementara,” kata Aries, seperti dilansir detikJatim, Selasa (25/7/2023).
Aries mengatakan keputusan menonaktifkan kepsek itu diambil dalam menyikapi karut-marut penjualan seragam SMA yang mencapai harga lebih dari Rp 2,3 juta. Dia menyebutkan harga seragam yang mahal itu memberatkan wali murid.
Aries mengatakan Disdik akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap tingkat kepatuhan tiap satuan pendidikan guna mencegah terjadinya kasus serupa. Pihaknya juga menginstruksikan satuan pendidikan SMA, SMK, dan SLB negeri agar tidak mewajibkan pembelian seragam yang ditentukan oleh sekolah.
“Setiap satuan pendidikan dilarang mewajibkan orang tua atau wali murid untuk membeli seragam dari koperasi sekolah. Jadi tidak boleh ada paksaan pembelian seragam melalui koperasi,” tegasnya.
Dinas Pendidikan Jatim sebelumnya telah menurunkan tim untuk identifikasi setelah menerima laporan masyarakat atas harga seragam SMA yang dianggap tidak wajar, yakni mencapai Rp 2,3 juta untuk tiga jenis kain seragam dan atribut sekolah.
Baca selengkapnya di sini.
(lir/lir)