Jakarta –
Mendikbudristek Nadiem Makarim berbicara terkait kebijakan sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) zonasi yang harus dilanjutkan. Nadiem mengatakan jika setiap tahun selalu terkena getah dari sistem zonasi.
Hal itu disampaikan Nadiem dalam acara BelajaRaya 2023, di Pos Bloc, Jakarta Pusat, Sabtu (29/7/2023). Awalnya, Nadiem mengatakan kebijakan zonasi merupakan kebijakan dari mantan Mendikbud Muhadjir Effendy.
“Saya ambil contoh waktu saya pertama masuk. Itu zonasi, kebijakan zonasi itu bukan kebijakan saya. Itu kebijakan sebelumnya, Pak Muhadjir. Tapi itu kita sebagai satu tim merasa ini adalah suatu kebijakan yang sangat penting, yang udah pasti bakal merepotkan saya,” kata Nadiem.
Nadiem menyebut karena sistem zonasi itu dia selalu terkena getah setiap tahun. Dia menuturkan serepot apapun, sistem zonasi penting untuk dilanjutkan.
“Kita kena getahnya setiap tahun, karena zonasi. Tetapi kita semua merasa bahwa ini harus dilanjutkan karena penting, mau serepot apapun atau ibu-ibu yang udah anaknya les bertahun-tahun untuk masuk tes itu seberapa kecewanya pun,” ujarnya.
“Kalau kita tidak melakukan sistem zonasi ini dan tetap komit, itu sudah pasti kesenjangan itu tidak akan pernah tertutup,” sambung dia.
Lebih lanjut, Nadiem pun mengatakan jika sudah banyak kebijakan yang sebelumnya ada dan dilanjutkan. Dia menyebut hal itu tidak ada masalah.
“Jadi ada berbagai macam kebijakan yang sebelumnya ada yang kita dorong, yang kita lanjutkan dan itu nggak masalah,” jelasnya.
“Ke depannya kebijakan-kebijakan yang kita lakukan tentunya dalam periode 3, 4 tahun terakhir, mungkin kita memecahkan rekor jumlah kebijakan yang kita ubah, memang saya harus mengakui. Itu besar sekali perubahannya,” imbuh Nadiem.
Simak Video ‘Solusi Anies Atasi Carut Marut PPDB Sistem Zonasi’:
(amw/lir)