Jakarta –
Polda Metro Jaya melakukan penggeledahan di Kantor Imigrasi Bandara Ngurah Rai, Bali. Penggeledahan dilakukan terkait adanya dugaan keterlibatan oknum petugas imigrasi dalam kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) penjualan organ ginjal di Kamboja.
“Iya digeledah, semua. Semua ruangan kita geledah,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Sabtu (29/7/2023).
Penggeledahan dilakukan pada Kamis (27/7). Namun, Hengki belum merinci secara detail apa saja yang disita penyidik dalam penggeledahan tersebut.
Sebagai informasi, Polda Metro Jaya kembali menangkap dan menetapkan 3 tersangka baru dari imigrasi terkait kasus TPPO ini. Hari ini ketiganya akan diterbangkan ke jakarta.
“Hari ini diterbangkan ke Jakarta,” ujarnya.
Petugas Imigrasi Sediakan Fast Track
Polda Metro Jaya saat ini telah menetapkan total 15 tersangka terkait kasus sindikat TPPO penjualan ginjal ke Kamboja. Sebanyak 4 orang di antaranya merupakan petugas imigrasi.
Dalam penangkapan pertama, polisi mengamankan petugas imigrasi inisial HA. Pihak kepolisian lanjut mendalami dan kembali menangkap dan menetapkan 3 orang oknum imigrasi lainnya.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan oknum imigrasi ini menerima sejumlah uang dari sindikat. Setidaknya Rp 3,5 juta dikantongi oknum petugas imigrasi dari setiap orang yang diberangkatkan ke Kamboja.
“Di Bali kita temukan modus operandi di mana kelompok ini, pada satu waktu mereka berangkat ke Kamboja diberikan prioritas khusus dengan modus operandi yaitu fast track dan memberikan sejumlah uang,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryaadi kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (28/7).
Dengan adanya jalur fast track ini, keberangkatan sindikat TPPO ke Kamboja berjalan mulus. Pemberian sejumlah uang kepada oknum Imigrasi juga membuat pemeriksaan keimigrasian kepada calon pendonor yang akan berangkat ke Kamboja tidak terlalu ketat.
“Mereka (oknum Imigrasi) memperlancar keberangkatan mereka (korban) ke Kamboja. Karena sebagaimana diketahui harusnya ketat, mereka memberikan sejumlah uang sehingga pemeriksaannya longgar,” imbuhnya.
(wnv/mea)