Jakarta –
Viral di media sosial aksi oknum dokter menganiaya balita di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Oknum dokter itu diduga menampar balita berusia tiga tahun sampai mengalami luka di bibir. Orang tua korban pun melaporkan penganiayaan itu ke polisi.
Aksi tersebut juga terekam kamera CCTV. Berikut sederet hal yang diketahui sejauh ini terkait viralnya aksi oknum dokter aniaya balita di Makassar:
1. Orang Tua Balita Lapor ke Polisi
Aksi penganiayaan tersebut terjadi di sebuah warung kopi (warkop) yang berlokasi di Jalan Anggrek Raya, Panakkukang, Kota Makassar. Polisi mengatakan, kejadian itu terjadi pada Kamis (20/7/2023) sekitar pukul 23.00 Wita.
“Kejadiannya itu hari Kamis sekitar pukul 23.00 Wita,” ujar Kanit PPA Polrestabes Makassar Iptu Alim Bachri kepada detikSulsel, Sabtu (29/7/2023).
Iptu Alim mengatakan laporan penganiayaan dibuat orang tua balita pada keesokan harinya, Jumat (28/7). Usai mendapat laporan tersebut, pihak kepolisian telah mendatangi lokasi dan akan memanggil terlapor untuk dilakukan pemeriksaan klarifikasi.
2. Kesal karena Anak Catur Dimainkan
Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima detikSulsel, kejadian bermula saat terlapor tengah bermain catur di dalam warkop. Kemudian korban datang dan mengambil salah satu anak catur yang dimainkan oleh terlapor.
Hal tersebut lantas membuatnya emosi. Terlapor yang merupakan oknum dokter itu seketika menampar korban hingga terjatuh.
“Lagi asyik dia main catur ini korban datang dia ambil hingga terlapor menampar korban hingga terjatuh,” jelas Iptu Alim.
3. Balita Alami Luka di Bagian Bibir
Akibat aksi tersebut, korban mengalami luka di bagian bibir. Iptu Alim menyebut, lantaran balita berusia 3 tahun itu terjatuh dan membentuk kursi saat ditampar oleh oknum dokter di Makassar karena mengganggunya bermain catur di warung kopi.
“Waktu korban jatuh membentur kursi hingga luka di bagian bibirnya korban,” kata dia.
“Korban usia 3 tahun. Kalau terlapor sesuai yang di laporan itu terlapor inisial M, kalau di laporan polisi yang terlapor ini dokter,” ujarnya.
Oknum dokter berinisial M di Makassar itu diketahui merupakan Wakil Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Bahagia Makassar. Kini dia sudah pensiunan PNS Dinas Kesehatan Sulsel .
“Iya benar jabatannya Wakil Direktur. Sekarang sudah pensiunan PNS Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel,” ujar Konsultan Hukum RSU Bahagia Makassar, Muhammad Fakhruddin kepada detikSulsel, Sabtu (29/7/2023).
Fakhruddin mengatakan perbuatan yang dilakukan oleh M adalah tindakan di luar jam bekerja. Dia juga menegaskan ulah M tidak terjadi di area rumah sakit sehingga tidak ada sangkut pautnya dengan rumah sakit.
“Diduga pelaku itu benar bekerja di Rumah Sakit Bahagia cuma atas tindakannya tidak ada hubungannya dengan Rumah Sakit Bahagia, itu bukan di Rumah Sakit Bahagia di Warkop Jalan Toddopuli,” kata Fakhruddin.
5. Ortu Korban Ingin Proses Hukum Berlanjut
Fakhruddin menjelaskan, setelah mendapatkan informasi terkait perlakuan yang dilakukan oleh pejabat di RSU Bahagia, mereka telah berupaya untuk menemui orang tua korban untuk dimediasi. Namun pihak keluarga korban tetap ingin melanjutkan kasus tersebut ke pihak kepolisian.
“Kemarin kita sudah ketemu bapaknya itu anak saya sudah sampaikan. Pihak keluarganya juga sampaikan dia maafkan tapi proses hukum tetap jalankan,” jelas Fakhruddin.
Fakhruddin juga menyebut dirinya menyayangkan perbuatan kasar kepada anak di bawah umur yang dilakukan oleh pelaku yang diketahui telah menjabat selama empat bulan sebagai Wakil Direktur di RSU Bahagia Makassar itu.
(wia/idn)