Jakarta –
TNI Angkatan Udara (AU) dan France Air and Space Force (FASF) memamerkan pesawat jet tempur Dassault Rafale dalam rangka Misi Pegasus 2023. Pesawat tempur Rafale ini diperlihatkan ke masyarakat.
Pantauan detikcom di Terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (30/7/2023), pukul 12.00 WIB, sebanyak 2 jet tempur Rafale terparkir di lapangan. Sementara itu terlihat sebanyak masing-masing satu pesawat jenis A400, A400M, dan A330 MRTT.
Pesawat tempur Dassault Rafale ini diketahui menjadi alutsista yang diidam-idamkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Indonesia direncanakan membeli 42 unit pesawat Rafale ini.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma TNI R Agung Sasongkojati mengatakan pameran pesawat Rafale ini merupakan rangkaian Misi Pegase 2023. Rafale, kata Agung, merupakan pesawat tempur generasi 4,5 yang termasuk tercanggih di eranya.
“Kebetulan pesawat Rafale ini pesawat tempur generasi 4,5 yang termasuk tercanggih di eranya yang sudah aktif digunakan, bisa menandingi pesawat-pesawat canggih, dia hanya kalah dari kesilumanannya dari pesawat F35 atau F22. Kita rencananya akan beli pesawat ini sejumlah 42, mudah-mudahan jadi dari Menteri Pertahanan dan saya kita jadi ya,” ujar Agung.
Selain Rafale, Agung mengatakan Indonesia berencana untuk membeli pesawat kargo A400M yang kemampuan muatannya bersaing dengan pesawat Super Hercules. Selain itu, A400M juga diketahui dapat lepas landas di landasan yang pendek.
“Itu ada pesawat namanya A400M, pesawat kargo yang sangat modern, bisa tinggal landas sangat jangka pendek, dia sangat bersaing dengan pesawat Super Hercules,” kata Agung.
“Namun kenyataannya memang Super Hercules dengan maksimum barang dibawa 20 ton, kalau ini bisa sampai 37 ton, memang harganya sedikit lebih mahal tetapi kemampuannya juga bisa take-off landing di landasan yang pendek, pada landasan yang tidak siap atau unprepared street. Jadi di tanah yang kuat aja dia bisa mendarat,” imbuh dia.
Lebih lanjut, Agung berharap Misi Pegasus 2023 ini dapat memperkuat hubungan baik TNI AU dengan AU Prancis.
“Harapan bagi kita adalah hubungan baik dengan AU dari Prancis, Prancis kelihatannya menoleh ke Pasifik dan di Pasifik negara yang kata dari Perdana Menteri-nya negara yang harus ditoleh adalah negara yang saat ini pantas memang dijadikan mitra adalah Indonesia,” ungkapnya.
(azh/azh)