Kebakaran melanda permukiman warga di wilayah Kapuk Muara, Jakarta Utara (Jakut), akhir pekan lalu. Ratusan rumah warga hangus, sedangkan ribuan warga mengungsi ke tempat sementara yang layak.
Kebakaran terjadi di Jalan Kapuk Utara 2, RT 001/RW 003, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (30/7). Sebanyak 400 rumah terdampak, 1.000 orang dilaporkan mengungsi imbas kebakaran tersebut.
“Objek terdampak 400 rumah tinggal, 200 KK, 1.000 jiwa,” ujar Kasatpel Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang, dalam keterangan tertulis, Minggu (30/7).
Untuk sementara ribuan warga ini ditempatkan di tenda pengungsian di Jalan Kapuk Utara 2. Michael mengatakan pihaknya saat ini telah mendistribusikan bantuan untuk para korban.
“Tenda pengungsi di Jalan kapuk Utara 2, RT 01 RW 03,” kata Michael.
Berikut fakta-fakta kebakaran bikin seribu warga mengungsi:
1. Dugaan Penyebab Kebakaran
Penyebab kebakaran yang terjadi pemukiman warga di Kapuk Muara masih belum dapat dipastikan. Namun, dugaan awal penyebab kebakaran itu berasal dari kompor salah satu warga.
“(Dugaan penyebab kebakaran) dari rumah warga, dari kompor. Tapi kita masih belum dipastikan lagi,” ujar SCC Suku Dinas Gulkarmat Jakut dan Ke. Seribu, Achmad Sadeli, Minggu (30/7).
Kebakaran melanda permukiman warga di Gang Manggis Jalan Kapuk Utara II, Kapuk Muara, Jakarta Utara, Minggu (30/7/2023). (Rifkianto Nugroho/detikcom)
|
2. Kondisi Warga Korban Kebakaran
Sejumlah rumah warga luluh lantak imbas kebakaran Kapuk Muara, Jakut. Rumah-rumah di Penjaringan tampak hangus terbakar.
Terlihat puing-puing bangunan imbas kebakaran berserakan di lokasi. Bau sisa kebakaran juga masih bisa terhirup di lokasi. Asap-asap juga terlihat di beberapa tumpukan bangunan.
Sementara itu, beberapa warga terlihat mendatangi lokasi kebakaran. Mereka mencari barang-barang yang masih bisa diselamatkan di antara sisa-sisa bangunan.
Kini warga juga dipindahkan sementara ke lokasi pengungsian yang berada di sebelah lokasi kejadian. Mereka menempati tenda-tenda yang telah disediakan.
Ada 6 tenda pengungsian yang terpasang. Ada juga posko kesehatan, posko pendataan, posko pengurusan dokumen, serta dapur umum. Tetapi belum ada toilet umum dibangun di lokasi.
Petugas gabungan dari TNI-Polri, BPBD, dinas sosial, PMI, Satpol PP dan PPSU mencoba menghibur warga yang terdampak. Selain itu para petugas dan beberapa warga sekitar lokasi ikut beramai-ramai mengulurkan bantuan berupa makanan, pakaian, hingga obat-obatan.
Lokasi pengungsian berada di atas lapangan berpasir dengan bebatuan. Warga pun harus mengenakan masker untuk menjaga kesehatan pernafasan. Petugas PPSU berusaha menyiramkan air mencegah pasir terbang terbawa angin.
Warga berupaya mengevakuasi barang dari kobaran api di Gang Manggis Jalan Kapuk Utara II, Kapuk Muara, Jakarta Utara, Minggu (30/7/2023). (Rifkianto Nugroho/detikcom)
|
3. Keluhkan Pengungsian Banyak Debu-Sulit Mandi
Salah satu warga terdampak, Nina (29), menceritakan suasana di pengungsian. Belum adanya toilet umum membuat warga kesulitan.
“Ya susah mandi aja sih, karena kalau makan sudah disediakan sama petugas di sini, susahnya mandi. Selama disini ke kamar mandi numpang di pabrik tempat bapak kerja, naik motor dari sini,” kata Nina di lokasi pengungsian, Senin (31/7).
Lokasi pengungsian yang berada di atas lapangan berpasir juga mempengaruhi kesehatan para pengungsi. Mereka harus mengenakan masker demi menjaga kesehatan selamat mengungsi.
“Iya debu begini ganggu, bikin pengap-pengapan, apalagi saya punya (sakit) asma, punya lambung. Untungnya dikasih masker sama petugas di sini,” jelas Nina.
Nina mengaku kebakaran kali ini sudah keempat kalinya dia rasakan. Saat kebakaran terjadi, orang tuanya yang memberi tahu. Sebab, kondisi Nina sedang tertidur.