Jakarta –
Hujan nyaris tidak ada selama satu minggu belakangan di sejumlah wilayah Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Hal itu menyebabkan ribuan warga di Desa Wening Galih mengalami krisis air bersih.
“Dikarenakan tidak adanya curah hujan dalam satu minggu di wilayah tersebut, sehingga mengakibatkan krisis sumber mata air masyarakat,” kata Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaluddin, dalam keterangannya, Rabu (2/8/2023).
Masyarakat di desa tersebut diketahui hanya memiliki sumber mata air yaitu dari curah hujan. Sehingga saat ini masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih.
“Karena masyarakat hanya mempunyai satu sumber air yaitu dari curah hujan, serta warga kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih setiap harinya,” ujarnya.
Wilayah pertama yang mengalami krisis air yaitu di Kampung Rawa Bogo Saluyu. Sebanyak 404 jiwa terdampak. Petugas BPBD menyalurkan 5.000 liter air bersih.
“Kedua, di Kampung Rawa Bogo Kaler sebanyak 457 jiwa, petugas membagikan 5.000 liter,” ucapnya.
Ketiga yaitu Kampung Rawa Bogor Kidul, sebanyak 479 jiwa terdampak. Petugas membagikan 5.000 liter air bersih.
“Keempat, Kampung Tegal Maung sebanyak 585 jiwa. Petugas membagikan 5.000 liter,” tuturnya.
Terakhir, Kampung Ranji sebanyak 225 jiwa terdampak. Petugas membagikan 5.000 liter air bersih.
“Untuk sementara di beberapa titik krisis air untuk kebutuhan sudah terpenuhi untuk 2 hari ke depan. Hampir seluruh wilayah Desa Wening Galih sangat membutuhkan pendistribusian air bersih,” imbuh Aris.
(rdh/azh)