Masuk musim kemarau, bahaya kekeringan mulai melanda Kabupaten Bogor. Penduduk di beberapa daerah mulai kesulitan air bersih, dan sumur mengering.
Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan telah menggelar rapat koordinasi dengan para camat dan jajaran untuk memetakan wilayah rawan kekeringan.
“Kemarin sudah rapat koordinasi dengan stakeholder dan camat, kami memang jangka pendek untuk bisa antisipasi pertama adalah inventarisasi daerah yang rawan kekeringan. Kami minta PDAM, BPBD, dan dinas yang lainnya untuk mendeteksi dini dari sekarang, daerah mana saja yang sudah mulai,” kata Iwan kepada wartawan di Cibinong, Rabu (2/8).
Sudah hampir seminggu sejumlah wilayah tidak diguyur hujan. Pemkab Bogor saat ini fokus penanganan jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga.
Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan Foto: Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan (Rizky/detikcom)
|
“Kemarin sudah dilaksanakan koordinasi PDAM harus dengan pihak ketiga penyedia air curah, fokus kepada bantuan kebutuhan air bersih untuk warga yang dilanda kekeringan,” jelasnya.
Iwan mengatakan sudah melihat tanda-tanda krisis air di wilayahnya. Dia juga akan menggandeng TNI-Polri untuk membantunya menghadapi permasalahan itu.
“Kemarin di daerah Nanggung, Cigudeg, Jonggol, dan beberapa wilayah. Mudah-mudahan kita bisa mengantisipasi, dan pasti kami juga minta bantuan dari TNI-Polri,” imbuhnya.
2 Kampung di Puncak Kekeringan
2 Kampung di Puncak Kekurangan Air
Kondisi kekurangan ini diduga karena intensitas hujan menurun belakangan waktu ini sehingga sumber mata air warga 2 kampung berkurang.
“Disebabkan intensitas hujan yang menurun di wilayah tersebut sehingga mengakibatkan sumber mata air warga berkurang,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko dalam keterangannya, Kamis (3/8).
Terdapat 3 RW dari 2 kampung tersebut yang sumber mata airnya berkurang sehingga membuat warga kesulitan air bersih.
Pertama, di Kampung Sukamulya, sebanyak 360 jiwa terdampak. Petugas BPBD membagikan 5.000 liter air bersih. Kedua, di RW 09 Kampung Cikodom, 300 jiwa terdampak. Air bersih dibagikan petugas sebanyak 2.500 liter.
Terakhir, di RW 11 Kampung Cikodom sebanyak 360 jiwa terdampak. Petugas BPBD membagikan 2.500 liter air bersih untuk warga.
“Situasi saat ini sementara ini di beberapa kampung pendistribusian air bersih sudah dilakukan. Masih terdapat 2 kampung yang masih membutuhkan air bersih di desa tersebut,” pungkas Aris.
Selanjutnya: 8 Kecamatan kekeringan.