Jakarta –
Hari Konservasi Alam Nasional diperingati setiap tahun pada tanggal 10 Agustus. Peringatan nasional ini bertujuan untuk mengingatkan ke masyarakat akan pentingnya edukasi terkait ekosistem alam.
Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) ini digelar oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (MenLHK). Berikut serba-serbi Hari Konservasi Alam Nasional 2023!
Dilansir situs resmi MenLHK RI, Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) bertujuan untuk memasyarakatkan konservasi alam secara nasional sebagai sikap hidup dan budaya bangsa. HKAN juga sebagai upaya menjaga kesinambungan kegiatan konservasi alam sebagai upaya perlindungan sumber daya alam dan ekosistemnya sebagai sistem penyangga kehidupan.
Dikutip dari akun Instagram HKAN @harikonservasialamnasional, tema Hari Konservasi Alam Nasional 2023 adalah “Hapungkal Himba Kalingu” yang artinya “Jiwa yang Damai dalam Harmoni Rimba Belantara”.
Peringatan HKAN Tahun 2023 akan diselenggarakan di Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling, Kalimantan Tengah. Kawasan ini diampu oleh Balai KSDA Kalimantan Tengah @bksdakalteng.
Sejarah Hari Konservasi Alam Nasional
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009, Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) diperingati setiap 10 Agustus. HKAN ditetapkan pada 10 Agustus oleh Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono.
Hari Konservasi Alam Nasional telah diperingati sejak tahun 2014. Peringatan HKAN merupakan upaya untuk menjadikan cara hidup cinta alam dan lingkungan menjadi gaya hidup.
Hari Konservasi Alam Nasional memiliki logo peringatan yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri LHK No: SK.376/menhut-IV/201. Logo berbentuk bulat dengan background satwa orang utan, gajah, dan harimau ini selalu ada dalam setiap perayaan HKAN.
Logo Hari Konservasi Alam Nasional. Foto: (Instagram @harikonservasialamnasional)
|
Selain logo tematik yang berubah setiap tahun dengan menyesuaikan dengan khas dan budaya lokasi pelaksanaan puncak acara HKAN, Hari Konservasi Alam Nasional juga memiliki logo khas. Berikut makna logo Hari Konservasi Alam Nasional.
– Tata Warna:
- Cokelat pada setengah lingkaran: Komponen ekosistem yang beraneka ragam
- Hitam pada setengah lingkaran dan satwa: Kesatuan ekosistem yang berkelanjutan
- Hijau pada daun: Kehidupan di muka bumi
- Putih pada tulisan: Ketulusan manusia sebagai penjaga berlangsungnya keseimbangan proses dalam penyelamatan bumi beserta isinya.
– Gambar:
- Lingkaran: Kesatuan ekosistem bumi
- Siluet satwa jenis Gajah, Harimau, Orangutan, Badak serta Daun: Komponen utama ekosistem dan jenis satwa yang terancam punah di Indonesia.
(kny/imk)