Wanita berinisial RI yang diduga menjadi korban pelecehan oknum Ketua RW di Pluit, Jakarta Utara, menyambangi meja aduan Balai Kota DKI. Kedatangan korban untuk melaporkan kejadian yang dialaminya kepada Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
RI datang bersama kuasa hukumnya, Steven Gono ke Balai Kota DKI Jakarta pada Jumat (11/8/2023). RI sendiri merupakan anggota Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) yang kerap berkomunikasi dengan pihak kelurahan dan para RE setempat.
“Jadi sejak kasus yang bulan Juni 2022 saya sama sekali sudah tidak mau berhubungan dengan Ketua RW ini lagi. Karena masih sedikit was-was. Karena benar benar mengganggu pikiran saya kenapa orang yang selama ini saya anggap sebagai orang tua tapi bisa bicara yang tidak pantas,” kata RI di Balai Kota DKI Jakarta.
“Menurut saya sih tidak pantas ya. Tapi tidak tahu kalau menurut dia. Bagi saya sih itu kurang ajar sekali. Sejak saat itu saya putus hubungan dengan beliau. Terkecuali misal terpaksa ada urusan kerjaan mau tidak mau lah,” sambungnya.
RI mengaku mendapat pelecehan seksual sejak Juni 2022 lalu. Kemudian, pada November 2022 dirinya memutuskan untuk melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polres Jakarta Utara.
“Waktu setelah melaporkan itu tidak (pernah berkomunikasi). Karena kita kan melaporkan bulan November waktu itu kejadian bulan Juni 2022. Dan bulan Juni 2022 itu saya sudah tidak merespons,” jelasnya.
RI mengaku mendapatkan pelecehan seksual verbal, di mana oknum RW kerap melontarkan kata-kata berbau seksual terhadap dirinya. RI mengaku trauma atas kejadian yang dialaminya.
Karena sadar mendapatkan pelecehan verbal, RI pun berinisiatif merekam percakapannya bersama oknum RW sebagai bukti.
“Karena dia menjurus ke hubungan suami istri gitu. Dia berbicara kotor tentang pribadi dia tentang kelamin dia. Itu kan saya tidak menyangka jadi setiap kali dia telepon saya tidak rekam tapi semenjak kejadian itu saya rasa tak pantas dan seram buat saya. Kemudian besoknya saya aktifkan aplikasi yang bisa rekam layar,” jelasnya.
Karena itulah, RI berharap agar aduannya di Balai Kota dapat ditindaklanjuti. Dia berharap agar Heru Budi memberi perhatian khusus akan kasus yang dialaminya.
“Harapannya ini kan wilayah lingkungan harapannya kalau bisa kita tuh mendapat sosok pemimpin lingkungan yang benar-benar beretika. Karena apa? Karena yang dia pegang ini uang warga bukan uang perusahaan loh. Jadi dia harus membina rukun antara warga-warga juga. Kalau etika dia dan ucapan dia kotor kek gitu gimana bisa mengayomi warga,” ucapnya.
RI juga telah berupaya melaporkan kejadian yang dialaminya kepada lurah hingga camat setempat. Namun, sampai sekarang belum menemukan titik terang.
“Karena kita sudah lapor ke lurah ke camat ke mana mana tidak ada tindakan. Mau tidak mau kita langsung ke Balai Kota ini. Karena biar tidak kejadian yang sama ke depannya kejadian yang sama,” jelasnya.