Jakarta –
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan banyak faktor yang menyebabkan kualitas udara di DKI Jakarta buruk. Ia mengatakan, 40 persen polusi berasal dari kendaraan.
“Ya berbagai faktor, berbagai faktor. Antara lain kalau dihitung itu sekitar 40 persen dari kendaraan,” kata Heru Budi Hartono di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (12/8/2023).
Dia menuturkan, kendaraan itu bukan hanya dihitung dari banyaknya kendaraan milik warga Jakarta. Hal ini termasuk kendaraan dari daerah lain yang bermobilitas ke daerah Jakarta.
“Kendaraan itu yang masuk ke Jakarta dan yang ada di Jakarta. Pulang pergi itu. Terus kendaraan yang melintas dari Jawa masuk ke Jakarta ke Sumatera, kira-kira itu,” ungkapnya.
Mantan Wali Kota Jakarta Utara itu juga memastikan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah berupaya maksimal untuk menjaga kualitas udara. Kendati demikian, perlu kerja sama antara kota penyangga lainnya untuk memperbaiki kualitas udara.
“Kalau di DKI, Pemda DKI kan pasti maksimum, tapi kan ini enggak bisa, harus semua Jabodetabek semua sama-sama. Kalau DKI kan sudah maksimal,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menyampaikan sejumlah imbauan terkait kualitas udara tak sehat di Jabodetabek. Warga diminta melakukan tindakan preventif dengan memakai masker atau mengurangi aktivitas di luar ruangan.
Hal ini disampaikan oleh Kadis Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto dalam konferensi pers menyikapi kualitas udara buruk Jabodetabek di gedung Kementerian KLHK, Jakarta, pagi tadi. Dirjen PPKL KLHK Sigit Reliantoro, Kadishub DKI Syafrin Liputo, Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan, dan Dinkes DKI Kabid Pencegahan Penyakit Dwi Octavia juga hadir dalam konferensi pers ini.
“Kami juga dari pemerintah mengimbau kepada seluruh warga Jakarta untuk mengecek kondisi udara yang saat ini, yang mungkin tiap harinya bisa dicek melalui berbagai macam aplikasi,” ujar Asep Kuswanto.
“Salah satunya JAKI, ISPUNet LHK, dan website BMKG,” sambungnya.
Asep juga meminta warga melakukan tindakan preventif demi mengurangi dampak kualitas udara tak sehat. Beberapa di antaranya seperti memakai masker dan mengurangi aktivitas di luar ruangan.
“Lalu lakukan upaya-upaya preventif untuk mencegah atau mengurangi dampak itu bagi individu Jakarta misalnya dengan menggunakan masker, mengurangi aktivitas di luar dan sebagainya,” katanya.
(aik/aik)