Jakarta –
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan terdapat 10 wilayah di Jakarta yang berpotensi mengalami kejadian tanah longsor. Prakiraan ini disusun berdasarkan hasil tumpang susun peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG.
“Prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG,” demikian informasi yang disampaikan melalui akun instagram @bpbddkijakarta seperti dilihat, Senin (14/8/2023).
BPBD menjelaskan pergerakan tanah terbagi menjadi dua zona, yaitu zona menengah dan zona tinggi. Untuk zona menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
Sementara pada zona tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali. Merujuk informasi dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), beberapa daerah di Provinsi DKI Jakarta berada di Zona Menengah, yakni sebagai berikut:
Jakarta Selatan:
1. Kecamatan Cilandak
2. Kecamatan Jagakarsa
3. Kecamatan Kebayoran Baru
4. Kecamatan Kebayoran Lama
5. Kecamatan Mampang Prapatan
6. Kecamatan Pancoran
7. Kecamatan Pasar Minggu
8. Kecamatan Pesanggrahan
Jakarta Timur:
9. Kecamatan Kramatjati
10. Kecamatan Pasar Rebo.
“Untuk itu, kepada lurah, camat, dan masyarakat diimbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal,” imbuhnya.
(taa/zap)