Bekasi –
Jaksa menunjukkan cangkul dan sekop yang dipakai Wowon Erawan dkk untuk menggali lubang di sebuah kontrakan di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi. Lubang digali Wowon untuk mengubur jasad tiga korban pembunuhan mereka.
Hal ini terungkap dalam persidangan yang berlangsung di PN Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (14/8/2023). Agenda sidang ini yakni pemeriksaan tiga terdakwa, Wowon, Solihin alias Duloh dan M Dede Solehudin.
Jaksa awalnya mencecar Duloh yang mengaku diperintah Wowon untuk menggali lubang di bagian belakang kontrakan. Duloh mengatakan dirinya membeli cangkul hingga sekop.
Duloh mengaku dirinya memerintah M Dede Solehudin untuk menggali lubang. Jaksa lalu mengambil sejumlah barang bukti yang digunakan Dede untuk menggali lubang.
Tampak ada cangkul dan sekop yang dimasukkan di dalam sebuah karung. Jaksa meletakan karung tersebut di atas meja jaksa.
Tampak pegangan cangkul berwarna cokelat dan di ujungnya terdapat besi tipis. Kemudian, sekopnya terlihat berwarna silver.
“Ini (cangkul) dapat dari mana?” tanya jaksa.
“Dapat dari Pak Haji” kata Duloh.
“Beli berapa?” tanya jaksa.
“Rp 50 ribu,” jawab Duloh.
“Kalau sekop dari mana?” tanya jaksa.
“Sekop dari Bekasi, beli dari toko,” jelas Duloh.
Dakwaan Wowon Cs
Wowon Erawan, Solihin alias Duloh, dan Dede Solehudin didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Ai Maimunah, Muhamad Riswandi, dan Ridwan Abdul Muiz. Wowon merupakan suami Ai Maimunah.
Sementara Riswandi dan Ridwan merupakan anak Maimunah sebelum menikah dengan Wowon. Pembunuhan berencana itu terjadi di Bekasi, Jawa Barat, pada 12 Januari 2023.
Pembunuhan ini sudah direncanakan Wowon bersama Duloh dan Dede sejak 25 Desember 2022. Wowon awalnya mengaku sakit hati karena Maimunah tidak menjenguknya ketika sedang sakit. Wowon juga menyebutkan Maimunah sering meminta uang kepadanya.
Wowon pun mengajak Duloh untuk membunuh Maimunah dan anak-anaknya. Permintaan itu disanggupi oleh Duloh. Singkat cerita, Duloh menyampaikan ide untuk membeli racun dan mencampurnya dengan kopi yang nantinya disajikan kepada para korban. Eksekusi kemudian dilakukan setelah para terdakwa mengatur lokasi dan menyiapkan lubang di belakang kontrakan untuk mengubur mayat para korban.
Jaksa mengatakan Duloh dan Dede membangunkan Maimunah, Ridwan, dan Riswandi sekitar pukul 00.30 WIB pada 12 Januari 2023. Mereka kemudian diminta meminum kopi yang sudah dicampur dengan racun.
Maimunah kemudian berteriak mengucap takbir. Para korban langsung tergeletak dan mulutnya berbusa setelah meminum kopi beracun itu.
(isa/haf)