Jakarta –
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bakal menggelar pendidikan eksekutif nasional untuk para PNS. Pelatihan ini dilakukan untuk memperkuat pemahaman pancasila di lingkungan institusi pemerintah.
“Akan kita lakukan PEN, apa namanya pendidikan eksekutif nasional. Pendidikan. Program ini jadi kalau saya tidak salah 12 September kita lakukan,” kata Kepala BPIP Yudian Wahyudi kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2023).
Yudian menjelaskan pelatihan ini bakal dimulai untuk PNS eselon 1. Selain itu, BPIP juga bakal menggelar training of trainers (TOT).
“Ini kita mulai dari eselon 1. Itu di satu sisi nanti baru kita juga akan melatih training of trainers (TOT). TOT itu nanti mulai dari guru dosen dari level atas sampai ke SD,” ujar Yudian.
Menurut Yudian, BPIP terus berupaya untuk membumikan Pancasila sehingga menjadi pedoman nilai bagi masyarakat. Upaya yang dilakukan juga terbagi ke dalam beberapa dimensi.
“Jadi kira-kira begini kalau untuk anak-anak SLTA ke bawah strategi kami 70 persen itu praktik, 30 persen pengetahuan tentang Pancasila,” ujar Yudian.
“Tapi untuk para pejabat karena mereka punya sumpah jabatan itu ada tanda petik pendekatan indoktrinasinya. Jadi kalau anda siap jadi PNS, jadi pejabat ya harus siap menerima Pancasila. kalau tidak tanda tangan, silakan. Kira-kira begitu,” sambung Yudian.
Selain itu, Yudian mengatakan Pancasila di era reformasi ini seolah terpinggirkan. Dia menyinggung soal Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) dan Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP7) dihapus.
“Terus ditambah satu lagi lupa saya tapi itu lah intinya, ah ini Pancasila hanya dijadikan bagian kecil dari PPKN. Sekarang kita kembalikan Pancasila sebagai yang utama didampingi yang lain,” imbuh dia.
Dia mengatakan pada intinya pelatihan yang dilakukan BPIP untuk mengembalikan P4 dan BP7. Meskipun, kata dia, pendekatannya kini berbeda.
“Nah saya paham. mudahnya begitu. mudahnya begitu tapi pendekatan beda. Tapi intinya kami akan mengembalikan Pancasila sebagai falsafah negara yang mengikat semua warga negara dengan training yang berlapis-lapis,” tutur dia.
(knv/azh)