Jakarta –
Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, menghadiri peringatan 50 tahun wafatnya Ulama Besar Tunisia, Allamah Syaikh Muhammad Thahir bin ‘Asyur. Zuhairi menilai pemikiran Allamah Syaikh Muhammad Thahir mempunyai nilai dan makna penting.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dewan Daerah Organisasi Kajian Al-Quran, Sousse di Salle Des Fetes ‘La Marquise’, Sousse, Tunisia (16/8/2023). Hadir dalam seminar tersebut, para ulama terkemuka Universitas Zaitunah, di antaranya Hisyam Qrisah, Ilyas Dardur, Hadi Rousou, Muhammad Stiwi, Zuhair Jandoubi, dan Shahbi bin ‘Mansour.
Dalam acara itu, Zuhairi Misrawi diundang secara khusus untuk menyampaikan presentasi tentang Pengaruh Pemikiran Allamah Syaikh Muhammad Thahir bin ‘Asyur di Indonesia. Ia menyampaikan pemikiran dan karya Allamah Syaikh Muhammad bin ‘Asyur punya pengaruh luas di dunia, khususnya Indonesia.
“Allamah Syaikh Muhammad Thahir bin ‘Asyur merupakan ulama ensiklopedis yang karya-karyanya berpengaruh luas dan terus dikaji di dunia internasional, baik Timur maupun Barat, khususnya Indonesia. Pemikirannya mempunyai nilai dan makna penting karena menegaskan pentingnya moderasi dan toleransi beragama,” ujar Zuhairi.
“Sebab itu, pemikirannya relevan dan penting untuk membangun perdamaian dan solidaritas kemanusiaan. Dalam konteks kebangsaan, pemikiran ‘Allamah Syaikh Muhammad Thahir bin ‘Asyur telah memperkaya khazanah keislaman dan kebangsaan di Indonesia,” sambungnya.
Kader PDI Perjuangan ini juga menyampaikan bahwa dari segi langgam keberislaman mempunyai kekhasan dan kekhususan, karena mampu mengintegrasikan antara nilai-nilai keislaman dengan kebangsaan dan kemanusiaan.
“Umat Islam Indonesia bersama umat-umat agama yang lain berhasil melahirkan Pancasila sebagai dasar negara, sehingga tidak terjebak dalam perseteruan antara Islamisme dan sekularisme. Kami, umat Islam Indonesia berhasil menciptakan jalan ketiga, yaitu Pancasila. Islam dipahami sebagai sumber nilai, sumber akhlak mulia, dan terwujudnya kemaslahatan. Dalam konteks tersebut, pemikiran ‘Allamah Syaikh Muhammad Thahir bin ‘Asyur mempunyai relevansi yang sangat kuat di Indonesia. Karya-karya mognum opusnya terus dikaji, di antaranya: Kitab Tafsir al-Tahrir wa al-Tanwir, Maqashid al-Syariah, Ushul al-Nidzam al-Islami, dan karya-karya lainnya”, pungkasnya.
(dwia/fas)