Jakarta –
Sejumlah pemotor masih nekat melawan arah di jalan yang menjadi lokasi cekcok YouTuber ‘LaurenTV’ dengan sejumlah pengemudi ojek online (ojol) di Tebet, Jakarta Selatan. Warga menyebut banyak pemotor melawan arah untuk memangkas waktu tempuh.
Pantauan detikcom di Jalan Lapangan Ros Utara, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (19/8/2023), sejak pukul 11.30 WIB, tampak arus lalu lintas lancar. Meski tak ada kemacetan, tampak sejumlah pemotor hingga angkot tetap melawan arah di jalan tersebut.
Sebagai informasi, peristiwa cekcok YouTuber ‘LaurenTV’ terjadi tak jauh dari salah satu restoran di Jalan Lapangan Ros Utara, Selasa (15/8) malam. Kericuhan dipicu konten YouTuber berupa video dengan aksi mencegat pengendara motor yang melawan arah. Jalan Lapangan Ros Utara ini sebenarnya jalan satu arah sekaligus akses menuju Stasiun Tebet.
Kembali ke pantauan, para pemotor itu terlihat melawan arah dengan melaju dari Stasiun Tebet ke arah barat atau Jalan KH Abdullah Syafe’i. Pemotor melawan arah di Jalan Lapangan Ros Utara untuk masuk ke Jalan KH Abdullah Syafe’i, lalu naik ke flyover menuju arah Kampung Melayu.
Aksi Lawan Arah Kerap Terjadi di Jam Pulang Kerja
Sebenarnya, pemotor dapat berputar di bawah flyover Stasiun Tebet ke Jalan Lapangan Ros Selatan lalu berputar di bawah flyover perempatan Saharjo dan masuk ke Jalan KH Abdullah Syafe’i yang mengarah Kampung Melayu. Menurut warga setempat, Muharom, waktu tempuh menuju flyover Kampung Melayu tanpa melawan arah sekitar 3 menit.
“Kalau nggak lawan arah kurang lebih tiga menit, kalau lawan arah semenit sampailah (ke flyover Jl KH Abdullah Syafe’i),” kata Muharom.
Dia mengatakan aksi lawan arah sering terjadi saat jam pulang kerja. Dia mengaku ogah ikut-ikutan karena membahayakan dirinya sendiri dan pengemudi lainnya.
“Ya patuh lalu lintas, bahaya kalau lawan arah, apalagi kalau jam pulang kerja,” ujar Muharom.
Warga Harap Polantas Rutin Jaga Sekitar Stasiun Tebet
Warga berharap polisi rutin berjaga di sekitar Stasiun Tebet demi mencegah motor ataupun mobil lawan arah.
“Ya memang salah ya, namanya lawan arah. Patroli ada, agak seringlah. Maunya kita ya karena waktu jam-jam pulang kerja ini pasti macet kan penuh orang pulang kerja,” kata salah satu warga, Rohman (73), di Jalan Lapangan Ros Utara, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (19/8/2023).
Rohman mengatakan pembuatan konten setop motor lawan arah oleh YouTuber ‘LaurenTV’, Laurendra Hutagalung dkk, bertujuan baik. Dia menyebut kericuhan antara YouTuber dan pengemudi ojol itu terjadi karena kesalahpahaman.
“Saya kira itu yang punya konten sama ojol itu mungkin miskom saya kira, ini niatnya kan baik ‘stop lawan arah’ cuma cara penyampaiannya yang kurang barangkali di situ, ya terjadilah kesalahpahaman. Keras sama keras ya akhirnya begitu jadinya, sama-sama mempertahankan kebenarannya mungkin ya,” ujarnya.
Warga lainnya, Aziz (70), juga berharap demikian. Aziz menyebut lalu lintas di Jl Lapangan Ros Utara yang merupakan akses menuju Stasiun Tebet bakal tertib jika ada polisi yang berjaga.
“Harus dijaga sama Dishub atau polisi lalu lintas biar lebih aman,” kata Aziz.
Aziz mengatakan pengguna jalan juga harus sadar diri dengan tidak melawan arah. Dia mengatakan aksi lawan arah oleh pemotor pernah memicu kecelakaan
“Bahaya sebenarnya bahaya, pernah ada kecelakaan. Motor adu banteng, ini kan lawan arah. Pernah kejadian bawa anak kecelakaan, ibu-ibu mau ke sana (arah Jalan Lapangan Ros Utara), nih dia (pemotor lain) mau ke sini (lawan arah mau Jl KH Abdullah Syafei), makanya beradu, bawa anak lagi, udah agak lama kejadiannya, dua minggu yang lalu,” ujarnya.
ETLE Mobile Pelototi TKP YouTuber Vs Ojol
Konten mencegat motor lawan arah yang dilakukan YouTuber Lauren Hutagalung dkk berujung ricuh dengan massa ojol. Lokasi ricuh di Jalan KH Abdullah Syafe’i, Tebet, Jakarta Selatan, kini ‘dipelototi’ oleh ETLE Mobile.
“Sudah menempatkan ETLE Mobile di sana, cuma kalau stasioner belum ada di titik-titik. Termasuk tidak hanya di situ, beberapa titik yang berpotensi pelanggaran lalu lintas yang membahayakan seperti melawan arus. Kita selain menempatkan personel, menempatkan ETLE Mobile untuk penegakan hukum di sana,” kata Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Doni Hermawan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (18/8/2023).
Doni mengatakan pihaknya akan menempatkan ETLE Mobile di beberapa titik lain yang rawan terjadi pelanggaran lalu lintas. Dia mengatakan penempatan itu dilakukan secara bertahap sesuai skala prioritas.
“Saat ini memang secara infrastruktur memang belum bisa terpenuhi untuk titik-titik. Karena stasioner ini kita juga tempatkan skala prioritas karena memang terbatas. Tapi bertahap, nanti titik-titik mana yang memang menjadi potensi pelanggaran lalu lintas yang ada kecelakaan, cukup tinggi, jadi skala prioritas untuk kita tempatkan,” ujarnya.
(taa/dwia)