Jakarta –
Pemerintah DKI Jakarta menerapkan 75 persen Aparatur Sipil Negara (ASN) bekerja dari rumah atau work from home (WFH) selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. PDI Perjuangan DKI berharap kebijakan itu berlanjut meski KTT ASEAN berakhir.
“Setuju (ada WFH), namun yang harus perlu digarisbawahi upaya mengurangi polusi udara di Jakarta tidak hanya berhenti pada momentum KTT ASEAN saja,” ucap Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI, Rio Sambodo, saat dihubungi, Sabtu (19/8/2023).
“Langkah strategis selanjutnya yang perlu ditekankan terkait teknis pengawasan pelaksanaan WFH, jangan sampai ASN yang menjalankan WFH, tapi masih bisa mobilisasi ke tempat-tempat lain menggunakan kendaraan pribadi,” ucapnya.
Rio memberikan contoh saat hari libur nasional HUT Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2023. Menurutnya ada penurunan polusi udara.
“Terbukti pada 17 Agustus lalu pada saat hari libur, polusi Jakarta mengalami penurunan,” katanya.
Selain itu, agar kebijakan WFH bisa maksimal untuk mengurai kemacetan, pihak swasta perlu dilibatkan. Sehingga, penanganan masalah polusi udara bisa berjalan maksimal.
“Agar kebijakan WFH dapat berpengaruh maksimal untuk mengurangi kemacetan, Pemprov DKI bisa melibatkan perusahaan swasta untuk mengikuti kebijakan tersebut,” katanya.
“Penerapan WFH juga harus dilakukan evaluasi dan kesinambungan, agar bisa menilai apakah rencana tersebut mampu secara signifikan mengurangi polusi,” katanya.
ASN DKI WFH 75% Saat KTT ASEAN
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan menaikkan persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja dari rumah (Work From Home/WFH) selama gelaran KTT ASEAN bulan depan. Tujuannya, supaya Jakarta tidak macet.
“Selama periode 4 sampai 7 September di sekitar venue Jakarta Selatan, Gambir, dan Gelora Bung Karno, akan diberlakukan bekerja dari rumah maupun bersekolah dari rumah. Bahkan untuk ASN akan kita tingkatkan sampai 75 persen,” kata Heru di tengah kegiatan penanaman pohon di kolong Tol Becakayu, Duren Sawit, Jakarta Timur, dilansir Antara, Sabtu (19/8/2023).
Heru menjelaskan uji coba WFH terhadap ASN dilakukan selama tiga bulan mulai 21 Agustus sampai dengan 21 Oktober, dengan skema 50 persen WFH dan 50 persen bekerja secara fisik.
(aik/dnu)