Kecelakaan melibatkan truk dan 7 pemotor yang melawan arah di Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, tidak membuat masyarakat kapok. Meski sudah ada korban terluka, sejumlah pemotor masih membandel, nekat melawan arah.
Seperti diketahui, kecelakaan yang terjadi di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Selasa (22/8) pagi, diakibatkan karena pemotor lawan arah. Kecelakaan itu mengakibatkan 5 orang terluka, 3 di antaranya luka berat.
Peristiwa tersebut terjadi ketika truk melaju dari arah utara ke selatan. Setiba di dekat Halte Wijaya, truk menabrak sejumlah pemotor yang melawan arah.
Insiden kecelakaan tersebut rupanya tidak membuat pemotor bandel kapok. Faktanya, sehari setelah kecelakaan, masih terdapat sejumlah pemotor yang melawan arah.
Tindakan para pemotor melawan arah ini jelas membahayakan. Tidak hanya membahayakan keselamatan dirinya sendiri, tetapi juga pengguna jalan lainnya.
Pesepeda motor melawan arah di Jalan Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (23/8/2023) pukul 11.30 WIB. Di lokasi ini sempat terjadi kecelakaan antara truk dengan pemotor yang lawan arah. (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)
|
Pada Rabu (23/8/2023) pagi tadi, terpantau masih ada sejumlah pemotor yang melawan arah di lokasi kecelakaan tersebut. Beberapa di antaranya bahkan tidak memakai helm.
Hal serupa juga terjadi di jam pulang kerja pukul 18.12 WIB tadi. Beberapa pemotor terlihat cuek melawan arus.
30 Pemotor Ditilang
Setelah kecelakaan tersebut, Satlantas Jakarta Selatan melakukan penertiban di lokasi. Hasilnya, ada 30 pemotor lawan arah yang ditilang baik tilang elektronik maupun tilang manual.
“Sebanyak 25 pemotor ditilang e-TLE dan 5 ditilang manual,” kata Kasat Lantas Jakarta Selatan Kompol Bayu Marfiando dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (23/8).
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi meminta masyarakat tertib berlalu lintas. Masyarakat diimbau mematuhi rambu-rambu lalu lintas.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk mematuhi aturan lalu lintas. Melawan arah ini berbahaya bagi keselamatan pengendara,” kata Ade Ary.
Ade Ary menambahkan masyarakat diminta tertib ada ataupun tidak ada polisi. Para pengendara diminta menghilangkan budaya lawan arah yang dianggap sebagai hal normal.
“Budaya-budaya seperti ini harus dihilangkan. Masyarakat harus tertib, ada ataupun tidak ada polisi. Jangan main kucing-kucingan,” tuturnya.
Baca di halaman selanjutnya: e-TLE mobile disiagakan….