Jakarta –
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan Indonesia dapat menjadi negara maju. Hal itu, dapat diwujudkan jika pemimpin dan rakyatnya mau bertransformasi.
“Kita ingin satu abad kemerdekaan, 2045, sebentar lagi, kita menjadi strong nation. Insyaallah kalau langkah kita benar, jalan kita tepat, pemimpin dan rakyat cerdas dan ingin do something untuk kebaikan kita semua, kita bisa di akhir abad ini, mungkin 50-70 tahun lagi, menjadi developed country. Why not? Kenapa tidak?” ujar SBY dalam pidato kebudayaan di acara ‘Merajut Persatuan: Pesan dalam 78 tahun Kemerdekaan’, di TIM, Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2023).
“Karena sejatinya kita bisa berubah, bisa bertransformasi,” sambungnya.
SBY mengakui memang tidak akan mudah untuk mewujudkan negara maju. Namun, semua itu dapat terwujud jika mau melakukan perubahan-perubahan.
“Memang ada tantangannya. Kalau kita manusia sudah punya nilai-nilai pengetahuan di masa lalu, yang menjadi bagian dari kehidupan kita, sering tidak mudah,” katanya.
“Tapi ahli sosiologi, masyarakat bisa berubah, yang penting dia mau dan berani berubah dan siap-siap menghadapi kalau ada goncangan dalam perubahan itu. Pasti ada,” tambahnya.
SBY kemudian berbicara terkait kunci kesuksesan dalam perubahan. SBY mengatakan yang terpenting ialah kebersamaan antara pemimpin dan rakyat.
“Ada tiga kunci kalau kita ingin sukses dalam perubahan dan meninggalkan mitos-mitos itu. Yang penting adalah kebersamaan kita, pemimpin dengan semua elemen bangsa satu, bertekad dengan bulat, do something. Secara serius dan sungguh-sungguh membawa Indonesia lebih baik,” papar dia.
SBY meyakini mitos-mitos masa lalu dapat dipatahkan. Dia menuturkan tidak seharusnya memilih antara ekonomi dan demokrasi.
“Mitos-mitos yang lampau itu, saya yakini bisa kita patahkan. Jangan sampai ada dalih politik apapun, seharusnya kita harus memilih kalau ekonomi maju maka demokrasi harus terseok. Should not be that way. Kita bisa buktikan semua bisa dihadirkan,” jelasnya.
(amw/azh)