Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI), Prabowo Subianto, bertemu dengan Menhan Amerika Serikat (AS), Lloyd J Austin III di Pentagon, AS. Pertemuan keduanya itu membahas sejumlah kerja sama dan menghasilkan beberapa kesepakatan.
Dikutip dari website Kementerian Pertahanan AS, Jumat (25/8/2023), Menhan Austin dan Menhan Prabowo menegaskan kembali kekuatan pilar pertahanan Kemitraan Strategis antara Indonesia dan AS. Keduanya memutuskan untuk melestarikan hukum dan norma internasional, meningkatkan kemampuan keamanan dan pertahanan bersama, dan tetap berpedoman pada prinsip-prinsip demokrasi bersama.
Prabowo dan Austin mempunyai tekad yang sama untuk lebih memperkuat hubungan Indonesia-AS, memastikan bahwa hubungan tersebut kuat dan mampu memanfaatkan peluang masa depan dan mengatasi tantangan yang muncul dalam iklim geopolitik yang semakin kompleks.
Visi Bersama
Prabowo dan Austin sepakat bahwa ASEAN Outlook on the Indo-Pacific dan Strategi Indo-Pasifik Amerika Serikat memiliki prinsip-prinsip dasar yang sama, seperti komitmen untuk menjaga perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan melalui Sentralitas ASEAN. Indonesia dan AS juga sepakat harus bekerja sama dengan mitra yang memiliki tujuan yang sama dan berkomitmen terhadap tatanan yang terbuka, inklusif, dan berbasis aturan.
Keduanya berpandangan bahwa klaim maritim Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang ekspansif di Laut Cina Selatan tidak sejalan dengan hukum internasional sebagaimana tercermin dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut. Austin dan Prabowo mengutuk pelanggaran kedaulatan nasional, sebagaimana tercermin dalam Resolusi Majelis Umum PBB ES-11/1 tanggal 2 Maret 2022, yang diadopsi dengan suara terbanyak, yang sangat menyesalkan agresi Federasi Rusia terhadap Ukraina dan menuntut penarikan penuh tanpa syarat dari wilayah Ukraina.
Kemitraan yang Lebih Kuat
Ketika AS dan Indonesia memasuki peringatan 75 tahun penggalangan hubungan diplomatik, Prabowo dan Austin menegaskan kembali bahwa kemitraan pertahanan kedua negara ini harus lebih kuat dari sebelumnya. Keduanya menyoroti bahwa AS dan Indonesia mengadakan lebih dari 220 pertemuan pertahanan setiap tahunnya, mulai dari pertukaran pakar hingga latihan multilateral dengan ribuan tentara, semuanya menunjukkan luasnya interoperabilitas Indonesia dan AS.
Prabowo dan Austin juga membahas bagaimana dalam beberapa tahun terakhir. AS dan Indonesia telah memperluas latihan Garuda Shield dari latihan bilateral antar-tentara menjadi latihan gabungan multinasional dengan perwakilan lebih dari sembilan belas negara, dan mereka berkomitmen untuk mencari peluang lebih lanjut untuk perluasan.
Bersama-sama, Menteri Austin dan Menteri Prabowo menegaskan kembali pentingnya modernisasi militer Indonesia dan membahas niat bersama kedua negara untuk memperdalam interoperabilitas melalui kemampuan pertahanan seperti peningkatan pesawat tempur, pesawat tempur multi-peran baru, dan tambahan pesawat angkut sayap tetap dan putar.