Jakarta –
Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad mendukung wacana yang disampaikan Menko PMK Muhadjir Effendy soal haji cukup satu kali. Dadang menyebut wacana itu ide yang bagus.
“Ide yang bagus, memang baiknya diprioritaskan yang belum pernah haji, kecuali petugas pembimbing ibadah haji memang harus yang sudah pernah haji,” kata Dadang saat dihubungi, Minggu (27/8/2023).
Dia menyebut wacana itu baik lantaran akan memberi kesempatan bagi yang belum pernah haji. “Dengan prioritas yang belum pernah haji antrean mungkin lebih pendek,” imbuhnya.
Selain itu, Dadang juga menilai masyarakat yang sudah pernah haji lebih baik menggunakan uang dan waktunya untuk ibadah dalam negeri. Dia mencontohkan membangun rumah ibadah hingga menyantuni fakir miskin.
“Bagi yang sudah pernah haji, dana untuk haji mungkin lebih baik jika digunakan untuk ibadah dalam negeri. Seperti, membangun sarana ibadah dan sekolah, serta menyantuni fakir miskin dan anak yatim, serta ibadah yang lainnya,” ujar dia.
Muhadjir Usul Wacana Haji Sekali
Sebelumnya, Muhadjir Effendy mewacanakan larangan haji lebih dari sekali. Untuk itu, Muhadjir menyarankan masyarakat yang rindu pergi ke Tanah Suci haji memilih umrah.
“Kalau kangen, itu bisa ikut haji kecil, umrah itu haji kecil. Bedanya cuma nggak wukuf aja, yang lain sama,” ujar kata Muhadjir di Kemenko PMK, Jakarta, Minggu (27/8).
Muhadjir mengatakan ibadah umrah bisa dilakukan setiap saat dan tidak ada pembatasan.
“Artinya, sebetulnya sudah ada sejak dulu, Rasulullah juga menyarankan umrah, itu termasuk haji kecil. Jadi kalau kangen, itu umrah. Kalau itu nggak dibatasi, tiap bulan juga boleh,” kata dia.
Muhadjir kembali menyarankan agar ibadah haji hanya cukup dilakukan sekali. Dia juga mencontohkan dirinya yang tak pernah naik haji selama jadi menteri.
“Sekali seumur hidup saja, saya kira cukup. Saya selama menjadi menteri, alhamdulillah tidak pernah naik haji,” sebutnya.
(maa/eva)