LRT Jabodebek baru saja diresmikan pemerintah pekan ini. Sejumlah keluhan muncul padahal genap sepekan saja belum LRT ini beroperasi.
Salah satunya yakni soal nama ‘LRT Jabodebek’. Salah seorang Anggota Komisi V DPR RI, Mulyadi, mempertanyakan penamaan itu karena LRT ini tidak sampai ke Bogor.
Mulyadi menanyakan ini dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Komisi V DPR. Dia mengaku bingung Bogor masuk dalam penamaan tetapi jalurnya belum masuk ke wilayah itu.
“Dan juga saya selamat walaupun agak protes Pak, LRT Bapak di-launching, tapi disebutnya Jabodebek Pak ya, saya agak protes Pak, kenapa?” kata Mulyadi dalam rapat tersebut, Rabu (30/8/2023).
“Karena ada Bogornya Pak sebenarnya, Jadebek harusnya LRT-nya, kenapa? Karena warga Bogornya protes ke saya, karena LRT-nya belum sampai Bogor, tapi kenapa namanya Jabodebek. Sederhana, tapi buat warga kami penting Pak, nama Bogornya dibawa Pak. Itu masukan saja Pak,” tambahnya.
Jawaban Menhub
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi merespons LRT Jabodebek yang tak sampai Bogor. Menhub mengatakan rencananya pengoperasian LRT itu akan ke sana, tetapi butuh proses.
“Direncanakan tetap ke Bogor. Ya nanti di pemerintahan mendatang, kita tidak ingin membangun tidak selesai, jadi kita sesuaikan dengan kemampuan anggaran yang ada di kita,” kata Budi setelah menghadiri raker Komisi V DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (30/8).
Budi menyebut pengoperasian LRT sampai ke Bogor membutuhkan anggaran. Ia mengatakan kebutuhan untuk itu tak masuk dalam prioritas anggaran Kemenhub di 2024.
“Belum (masuk prioritas 2024),” ucap Budi.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya..