Tangerang –
Warga Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten, ramai yang merasa terganggu dengan bau tak sedap dari gedung sarang burung walet. Warga risi dan bertanya-tanya soal sumber bau menyengat tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang lalu menerima laporan dari warga yang terganggu bau dari gedung sarang walet tersebut pada Selasa (29/8). Bau menyengat itu semakin membuat heboh warga karena aromanya tak hilang selama beberapa hari sebelum mereka lapor ke BPBD Kabupaten Tangerang.
“Isu bau yang menyengat ramai jadi pertanyaan warga,” demikian keterangan BPBD Kabupaten Tangerang lewat akun Instagram @bpbd.kabtangerang seperti dilihat, Kamis (31/8/2023).
Petugas menggunakan pakaian hazmat saat mengevakuasi bangkai kelelawar (IG @bpbd.kabtangerang)
|
BPBD Kabupaten Tangerang bersama instansi lain lalu melakukan investigasi atas keluhan warga sejak Minggu (27/8). Petugas menduga sumber bau berasal dari dalam gudang bekas konveksi.
Selain petugas BPBD, pengecekan laporan warga turut diikuti Camat Rajeg, anggota Babinsa, Bhabinkamtibmas, kepala desa, tokoh masyarakat, hingga petugas puskesmas. Investigasi oleh tim BPBD Kabupaten Tangerang dilakukan selama 2 hari yakni 29-30 Agustus.
Akhirnya, sumber bau yang mengganggu warga tersebut diketahui. Petugas juga mendata warga yang diduga pernah kontak langsung untuk mencegah penyebaran penyakit.
“Investigasi oleh tim BPBD didapatkan ribuan kelelawar mati. Petugas surveilans mendata orang-orang yang kontak langsung dan memberikan edukasi,” ujar dia.
Petugas juga menyemprotkan disinfektan di dalam dan luar gudang, serta rumah-rumah warga di sekitarnya. Disinfektan disemprot juga untuk mengantisipasi agar tak ada warga yang terjangkit penyakit akibat matinya kelelawar-kelelawar tersebut.
“Dilakukan edukasi dan pemantauan oleh tim puskesmas untuk tim BPBD dan warga yang kontak langsung,” kata dia.
(jbr/mei)